Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Negara Republik Indonesia menahan lima dari enam orang anggota kelompok teroris Khatibah Gigih Rahmat. Kelima orang ini adalah kelompok teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Batam, Kepulauan Riau pada Jumat (5/8).
Penahanan dilakukan kepada anggota berinsial GRD (31), TS (46), ES (35), T (21), dan HGY (20). Kelimanya kini ditahan di Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Akhir Minggu kemarin, mereka (terduga) dibawa ke Jakarta. Sekarang sudah ada di Jakarta dan ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (15/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, untuk yang berinisial MTS (19), dibebaskan karena terbukti tidak termasuk anggota kelompok teroris KGR.
"Yang satu (MT) tidak cukup bukti," kata Agus.
Densus 88 Antiteror Polri menangkap enam orang terduga teroris kelompok Khatibah Gigih Rahmat di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (5/8).
Keenam orang tersebut diduga terkait jaringan pelaku bom bunuh diri, Bahrun Naim, di Markas Kepolisian Resort Surakarta sehari jelang Lebaran 2016 dan otak serangan terorisme di Jakarta, Januari lalu.
Serangkaian kegiatan terorirme yang diduga berkaitan dengan kelompok KGR seperti menampung dua orang orang kelompok etnis Muslim-Turkic di Xinjiang, China (Uighur) di Batam, yakni Doni yang sudah dideportasi dan Ali yang tertangkap di Bekasi saat malam Natal 2015 bersama Abus Mus'ab.
Kedua, kelompok KGR pernah merencanakan peluncuran roket dari Batam dengan tujuan Marina Bay, Singapura.
Selanjutnya, kelompok ini juga berperan dalam memberangkatkan warga negara Indonesia ke Suriah melalui Turki. Mereka pun menjadi penerima dan penyalur dana untuk kegiatan radikalisme yang bersumber dari Bahrun Naim.
(rdk)