WNA China Terduga Teroris Ditembak Satgas Tinombala

Anugerah Perkasa | CNN Indonesia
Rabu, 17 Agu 2016 12:32 WIB
Seorang warga negara asing dari China Ibrahim, yang diduga teroris dalam kelompok jaringan Santoso di Poso, ditembak mati satgas Operasi Tinombala.
Prajurit TNI melakukan penjagaan saat Operasi Tinombala 2016 di Posko Operasi Tinombala. Seorang warga negara asing dari China Ibrahim, yang diduga teroris dalam kelompok jaringan Santoso di Poso, ditembak mati satgas Operasi Tinombala. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang warga negara asing dari China Ibrahim, yang diduga teroris dalam kelompok jaringan Santoso di Poso, ditembak mati satgas Operasi Tinombala, Rabu pagi.

"Hasil pengecekan sementara diduga DPO (daftar pencarian orang) yang tertembak adalah Ibrahim, bukan orang Indonesia," kata Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi usai upacara Peringatan Kemerdekaan Indonesia di halaman Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Rabu (17/8).

Ibrahim diduga berasal dari Uighur, salah satu suku di China. Jenazah korban saat ini masih ada di Kecamatan Poso Pesisir dan segera dievakuasi ke Poso.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Antara, Kapolda mengatakan dengan tertembaknya Ibrahim, tidak ada lagi DPO warga asing yang sebelumnya terdapat empat orang.

Rudy mengatakan kontak senjata tersebut terjadi sekitar pukul 08.35 WITA di pegunungan wilayah Padopi, dekat perkampungan di Poso Pesisir.

Dalam kontak senjata itu terdapat dua daftar pencarian orang, namun satu berhasil melarikan diri dengan membawa senjata.

Kapolda tidak bersedia menjelaskan secara rinci terkait jaringan kelompok yang terlibat dalam kontak senjata itu karena kuatir mengganggu kerja tim di lapangan.

"Kalau saya ceritakan kelompoknya nanti mengganggu kerja tim. Saya tidak akan ceritakan, akan tetapi berapapun kelompok mereka saya akan tetap mengejar," katanya.

Menurut Rudy, dalam kontak senjata itu Tim Satgas mengamankan barang bukti berupa satu buah bom lontong. Bom tersebut dilemparkan ke arah petugas namun tidak meledak.

"Senjatanya di bawa lari yang masih hidup," katanya.

Kapolda menceritakan kontak senjata itu terjadi setelah pasukan Tinombala mendapat laporan dari intelijen bahwa ada satu titik diduga terdapat DPO. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER