Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir merendam 11 desa di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Rabu (17/8). Lebih dari 4.000 rumah terendam air banjir yang mencapai ketinggian 150 cm, seorang warga tewas akibat longsor.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam pernyataannya mengatakan bahwa hujan deras yang berlangsung pada Selasa menyebabkan Sungai Tawing meluap sehingga merendam desa-desa tersebut.
Puncak banjir terjadi pada Rabu pukul 04.00-07.00 di 11 desa, yaitu desa Jajar, Ngrayung, Sukorejo , Wonorejo, Gandusari, Wonoanti, Widoro, Karanganyar, Melis, Krandegan dan Sukorame . Sekitar 4.991 rumah di ke-11 desa itu terendam banjir setinggi 50-150 cm.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir menyebabkan seorang terluka, tangan kanan patah, akibat tertimpa kandang sapi.
Banjir menyebabkan 1 orang luka-luka tangan kanan patah tertimpa kandang sapi a.n Laminto (53). Korban dirawat di RSUD Dr Iskak Tulungagung. Banjir menyebabkan sekitar 4.991 rumah terendam banjir setinggi 50-150 cm.
Hujan deras juga menyebabkan longsor di Trenggalek. Sebuah rumah di desa Senden roboh, menewaskan 1 orang, akibat longsor tersebut.
Selain itu banjir juga merendam dan merusak 48 hektar lahan pertanian. Dampak lain adalah rusaknya jembatan, jalan dan kerusakan bangunan perkantoran.
Upaya penanganan darurat telah dilakukan dengan pendirian dapur umum dan pengiriman bantuan logistik bagi para korban banjir.
"Masyarakat diminta selalu waspada terkait ancaman banjir dan longsor di musim kemarau. Anomali cuaca dan menguatnya La Nina telah meningkatkan curah hujan secara nyata. Potensi hujan masih akan terus berlangsung," ujar Sutopo.
(den)