Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat pusat perkulakan atau tempat membeli barang dalam jumlah besar untuk di jual ke pedagang, ditargetkan terealisasi Desember 2016. Perkulakan itu ditaksir membutuhkan biaya sebesar Rp15 hingga Rp20 miliar.
"Secepatnya peletakan batu pertama Oktober ini. Kami melakukan percepatan sehingga Desember 2016 nanti bisa buka perkulakan di pasar induk," kata Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, di Kantor Pasar Jaya, Jakarta, Rabu (24/8).
Arief mengatakan perkulakan itu bakal dikelola oleh PD Pasar Jaya dan para pedagang bakal menjadi konsumennya. Perkulakan itu tak dibuka untuk umum, melainkan khusus untuk pedagang yang memiliki identitas di Pasar Jaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief menjamin barang yang tersedia di perkulakan bakal dijual dengan harga paling murah dan mutu paling baik. Barang-barang itu didapat dari kerja sama dengan perusahaan daerah milik Pemprov DKI Jakarta, Food Station dan Dharmajaya. Produk lain, kata Arief dipasok dari produsen besar seperti Indofood, Nestle, dan Unilever.
"Karena kami belinya besar dan langsung ambil dari mereka pasti harganya lebih bagus, diskonnya lebih bagus, kita akan kasih semuanya buat pedagang, kami hanya ambil keuntungan kecil supaya biaya terjaga," tutur Arief.
Perkulakan ini, kata Arief, akan memotong mata rantai distribusi sehingga diharapkan dapat menjadi solusi menekan inflasi. Arief menyebut sosialisasi kepada pedagang sudah berjalan dengan melangsungkan pertemuan dengan perwakilan pedagang hampir setiap hari.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan perkulakan ini bertujuan untuk menekan harga sembako. Ahok menyebut jumlah pasar akan terus ditambah, termasuk di setiap rumah susun.
Selain itu, semua transaksi juga dilakukan secara nontunai sehingga arus kas dapat dilacak. Tujuanya, kata Ahok, untuk mempermudah bank memberikan bantuan kredit.
Ahok mengatakan, dengan sistem perkulakan ini perencanaan akan lebih baik dan lebih murah. "Saya sudah bisa pesan untuk kebutuhan tahun depan, sehingga pabrik-pabrik itu bisa berproduksi dengan perencanaan yang lebih baik, yang lebih murah," kata Ahok di Kantor Pasar Jaya.
Audit Kantor Baru Pasar JayaAhok juga berencana melakukan audit terhadap pembangunan gedung kantor PD Pasar Jaya yang baru diresmikan hari ini (24/8). Ahok meminta audit dilakukan setelah meninjau kondisi gedung yang berlokasi di Cikini itu.
"Kalau ini habis Rp 14 miliar, lihat gedung ini, ini kemahalan. Saya sudah minta, tim saya BPKP turun, ini diaudit," ujar Ahok.
Ahok menilai Rp14 miliar itu terlalu mahal dengan kondisi lantai yang terlihat penyok, pendingin ruangan belum menyala, dan eskalator menggunakan merek yang tak terpercaya. Ia berkata, gedung tersebut dibangun oleh direksi yang lama sehingga harus segera diaudit agar dapat ditindaklanjuti secepatnya.
(wis/wis)