Ganjar Ingin Pembangunan Pabrik Semen Kendeng Dilanjutkan

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ingin proyek pendirian pabrik Semen di Pegunungan Kendeng Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terus berjalan meski ada sebagian warga yang melakukan penolakan.

"Lewat jalur hukum pengadilan kan sudah menang, PK juga sudah lolos. Jadi ya eksekusinya terus jalan", kata Ganjar kepada CNN Indonesia di kantornya Semarang, Kamis (25/8).

Ganjar menyatakan proyek pendirian pabrik semen di Rembang tidak bisa dihentikan hanya karena ada penolakan sebagian warga mengingat proses pembangunan sudah mencapai 95 persen.

"Kenapa harus berhenti. Pembangunannya saja sudah 95 persen kok, ya jalan terus lah," ujar Ganjar.

Lihat juga: Pemerintah Butuh Setahun Kaji Konflik Petani Kendeng

Baru-baru ini Presiden Joko Widodo mengeluarkan moratorium atas pembangunan pabrik semen di Pegunungan Rembang. Dia juga membentuk tim independen yang dipimpin Menteri BUMN Rini Sumarno untuk mengkaji aspek lingkungan terkait pendirian pabrik semen di Rembang.

Mengenai hal itu, Ganjar berharap tim bentukan presiden menemui dirinya untuk mendapatkan dokumen dan prosedur kajian lingkungan yang ia miliki.

" Kami sudah memiliki Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sejak tahun 2012. Saya ingin tim dari pusat itu menemui saya supaya saya bisa tunjukkan," Politisi PDIP itu menuturkan.

Lihat juga: Petani Rembang: Terima Kasih Jokowi

Proyek pabrik Semen yang dibangun oleh PT. Semen Indonesia di atas pegunungan Kendeng, Rembang memiliki luas area tambang 405 hektar dengan nilai investasi mencapai 4,4 trilyun rupiah.

Keberadaan pabrik Semen ini menimbulkan pro dan kontra antar warga setempat. Warga yang menolak khawatir dengan rusaknya ekosistem alam dan cadangan air tanah. Sementara warga yang mendukung merasa tertolong dengan adanya pabrik semen bisa mendongkrak kesejahteraan dan merekrut banyak tenaga kerja. (wis/wis)