Pemerintah Mulai Bahas KLHS Pegunungan Kendeng

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Agu 2016 09:34 WIB
Perumusan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) untuk kawasan Pegunungan Kendeng akan melibatkan seluruh pihak terkait, khususnya warga Kendeng
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk membangun kawasan pabrik dan areal pertambangan semen di kaki Gunung Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. Pabrik dengan nilai investasi Rp 4,45 triliun itu menuai penolakan dari warga desa sekeliling kawasan proyek. (CNNIndonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah mempersiapkan rekomendasi dan kajian lingkungan strategis (KLHS) Gunung Kendeng, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sebagai tindak lanjut janji Presiden Jokowi kepada para Petani Kendeng.

Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Dan Kebijakan Wilayah KLHK Laksmi Wijayanti menyatakan, kajian strategis ini dibuat guna memahami faktor utama keresahan warga terkait pembangunan pabrik semen dan pertambangan di sekitar gunung.

"Kajian strategis ini ke depan sebagai dasar perumusan kebijakan terbaik dalam menyelesaikan persoalan lingkungan dan keresahan masyarakat sekitar," ujar Yanti sapaan akrab Laksmi kepada CNNIndonesia.com pada Jumat (5/8).
Perumusan KLHS, kata Yanti, harus melibatkan seluruh pihak terkait, khususnya warga Kendeng. Sejauh ini, menurutnya, pokok permasalahan terletak pada perbedaan ekspektasi antara masyarakat dan perusahaan semen terkait pemanfaatan ekosistem karst di Gunung Kendeng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KLHS dibuat untuk menguji dan merumuskan langkah mitigasi dari kemungkinan adanya dampak lingkungan dari aktivitas pabrik di sekitar pegunungan untuk menghilangkan keresahan masyarakat.

"Prinsip persoalaan adalah komitmen perusahaan terkait pengelolaan lingkungan mungkin tidak memenuhi syarat mitigasi yang disyaratkan dalam Amdal, kami akan uji itu," kata Yanti.
Yanti menyatakan, KLHS pada dasarnya memberi kesempatan tidak hanya kepada perusahaan untuk menyempurnakan dokumen Amdal-nya, tapi juga melindungi lingkungan yang sangat penting bagi masyarakat sekitar.

"Cepat atau lambat kita akan putuskan bagaimana nanti kita bentuk kerangka KLHS-nya. Kajian ini patut disepakati seluruhnya," tutur Yanti.

Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyatakan akan mempelajari pokok masalah (starting issue) sebagai dasar melakukan KLHS.

Saat ini KLHK sedang merumuskan perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan Gunung Kendeng untuk menentukan skenario kebijakan dan rekomendasi Amdal.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menginstruksikan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki mempelajari lingkungan hidup strategis untuk mencari solusi atas konflik antara petani Kendeng dan PT Semen Indonesia.

Instruksi diberikan setelah Jokowi bertemu dan berdialog dengan petani Kendeng di Istana Negara, beberapa hari lalu. 

Hasil studi itu akan menjadi rujukan seluruh pihak menyelesaikan konflik tersebut.

(wis/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER