Kemang Banjir, Normalisasi Kali Krukut Jadi Wacana Ahok

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Senin, 29 Agu 2016 12:17 WIB
Menurut Ahok, tidak ada pilihan selain normalisasi Kali Krukut untuk menghindari terjadinya banjir di kawasan elite Kemang.
Petugas mengecek kondisi gas yang bocor di basemen salah satu gedung di Kawasan Kemang, Jakarta, Minggu, 28 Agustus 2016. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan Kali Krukut perlu dinormalisasi untuk menghindari banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

"Harus dinormalisasi (Kali Krukut), tidak ada pilihan, karena lembah, kan. Udah dibuatin Kemang Village juga," ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/8).

Kali Krukut adalah sungai sepanjang 40 kilometer yang mengalir dari Situ Citayam, Bogor, membelah permukiman Jakarta Selatan, hingga berakhir di Kali Ciliwung. Kawasan Kemang adalah wilayah permukiman yang dilalui Kali Krukut setelah Pasar Minggu dan sebelum Mampang Prapatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan rumah di Jalan Kemang Utara, Jalan Kemang Raya, dan Jalan Kemang Dalam terendam air sejak Sabtu (27/8) dengan rendaman tertinggi sekitar 60 cm. Lima tembok rumah yang berbatasan dengan Kali Krukut di pinggir jalan Taman Kemang pun jebol.

Ahok mengatakan, pada masa pemerintahan Belanda Kali Krukut memiliki lebar 25 meter namun sekarang hanya tersisa lima meter akibat dari pembangunan.

Ahok mempertanyakan bagaimana hotel yang menempel pada rumah warga di bantaran kali bisa mendapatkan sertifikat. Dia menegaskan normalisasi sungai tidak dapat direalisasikan tanpa melakukan pembongkaran.

"Makanya saya tanya, yang pinter-pinter ngomong, normalisasi sungai gimana caranya, yang saya tahu ya lebarin, ya harus beli tanah, kalau enggak ya dalamin," ucap Ahok.

Jika rob tidak pasang, kata Ahok, maka air yang datang setinggi apapun tidak akan memberikan dampak banjir pada Kemang. Banjir akhir pekan kemarin diyakini terjadi karena jebolnya tembok di pinggiran kali.

Meski Kemang Village sudah memiliki tampungan air, Ahok menambahkan,  daya tampung air tersebut terbatas dan tidak dapat menjadi jaminan untuk menghindarkan banjir.

Ahok menyatakan sejak tiga tahun lalu Pemprov DKI berniat membeli tanah untuk dijadikan waduk di kawasan tersebut. Namun, kata dia, pemilik tanah menolak karena hendak dijadikan apartemen. Pengusaha itu ingin pemerintah DKI Jakarta membelinya di atas harga pasar.

"Kalau saya beli di atas harga pasar yang ada saya masuk penjara, beli sesuai NJOP seperti Sumber Waras saja saya diuber-uber," tuturnya.

Ahok saat ini menyerahkan urusan pembelian tanah kepada Wali Kota Jakarta Selatan. Solusi sementara yang ia tawarkan untuk mencegah banjir di kawasan Kemang adalah dengan mendalami Kali Krukut sepanjang 2 meter menggunakan batu kronjong. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER