Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan meminta dana dari para pendukungnya untuk membiayai pencalonan dirinya dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta (Pilgub) 2017.
Gubernur yang disapa Ahok ini berencana meminta Rp10 ribu dari setiap pendukung, terutama dari 1 juta pendukungnya yang beberapa waktu lalu juga menyerahkan KTP ke relawan Teman Ahok.
"Aku mau minta Teman Ahok
nyumbang, satu juta orang kalau
nyumbang Rp10 ribu dapat Rp10 miliar," kata Ahok, di Balai kota, Jakarta, Selasa (19/7).
Ahok juga akan membuat acara serupa acara 'Teman Ahok Fair' yang digelar pada 28-29 Mei lalu. Dari acara itu Ahok berhasil menggalang dana hingga Rp1,8 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia berencana membuat kegiatan seperti 'Sarapan Pagi Bersama Ahok,' dengan menjual satu kursi dengan harga tertentu.
Cara itu menjadi pilihan karena Ahok tak memiliki cukup dana untuk membiayai keperluannya bertarung di Pilgub 2017. "Iya itu, duit dari mana
gue enggak ada duit. Duit
gue pas-pasan. Kayak
gue kaya aja," ujarnya.
Di saat yang sama, Ahok juga berjanji akan tetap melibatkan Teman Ahok jika dirinya akhirnya maju melalui jalur partai politik. Teman Ahok akan diijadikan sebagai saksi di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) secara sukarela.
Hingga saat ini, Ahok belum memutuskan jalur yang akan dia tempuh untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebelumnya dia sempat memutuskan memilih jalur perseorangan dan sudah mengumpulkan satu juta KTP berbekal bantuan dari Teman Ahok. Namun, pendirian Ahok goyah setelah mendapat dukungan dari Partai Hanura, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Golkar.
Saat ini sikap Ahok masih mendua. Dia tergoda memilih maju lewat jalur partai politik lantaran dianggap lebih mudah ketimbang maju secara independen. Di sisi lain, Ahok tak ingin mengecewakan relawan Teman Ahok yang sudah kadung mengumpulkan lebih dari satu juta KTP.
(wis)