Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman mengakui Basuki Tjahaja Purnama terlalu kuat untuk dilawan dalam Pilkada Jakarta mendatang. Karena itu PKS akan mencari lawan yang bisa mengimbangi Basuki.
Karena sudah kuat, maka PKS memutuskan tidak ikut mendukung Ahok dalam Pilkada 2017. Gubernur DKI Jakarta itu sudah diusung oleh Partai Golkar, NasDem, dan Hanura.
"Ahok sudah terlalu kuat, masa didukung lagi sama PKS. Nanti tambah kuat," kata Sohibul di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, PKS belum secara resmi mengusung calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Sohibul mengaku saat ini partainya tengah mensimulasikan nama-nama bakal calon yang muncul. Beberapa nama yang disimulasikan adalah Sandiaga Uno,Yusril Ihza Mahendra, Adhyaksa Dault, Hidayat Nur Wahid, Nur Mahmudi Ismail dan Triwisaksana.
Sementara itu, politikus Partai Demokrat Didik Mukrianto mengatakan, partainya menunggu keputusan majelis tinggi untuk menentukan calon yang akan didukung pada Pilkada Jakarta.
Beberapa nama juga dibahas oleh Majelis Tinggi Demokrat. Di antaranya adalah Sandiaga Uno, Budi Waseso, Nachrowi Ramli hingga Agus Harimurti Yudhoyono. Ahok juga menurut Didik masuk dalam pertimbangan Demokrat lantaran namanya terus menguat.
"Majelis tinggi partai sudah membahas beberapa Pilkada termasuk DKI Jakarta, mudah-mudahan dalam waktu tidak lama ini diputuskan," ucap Didik.
PKS dan Demokrat masuk dalam Koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari tujuh partai. Koalisi ini tengah mencari pasangan calon untuk melawan Ahok dalam Pilkada. Namun sejauh ini belum ada keputusan final. Pendaftaran pasangan calon akan dibuka pada tiga pekan mendatang.
(sur)