Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengganggap pengeroyokan yang terjadi di dalam Bus TransJakarta sambil meneriaki namanya 'Ahok', merupakan bentuk teror terhadap dirinya.
"Itu teknik teror saja. Tujuannya kan supaya neror saya. Iya, dong. Jelas itu manggil Ahok-Ahok, tampangnya beda kok," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (30/8).
Ahok menilai orang-orang tersebut merupakan orang yang pengecut karena melancarkan aksi teror kampungan. Ahok menyebut orang itu tak akan berani melakukan aksi di hadapannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ketemu saya, dia mana berani gebukin gitu lho. Coba dia berani ngulang lagi enggak? Ya, orang-orang pengecut yang munafik tahu enggak," tutur Ahok.
Saat ini, Ahok menyebut aparat tengah melakukan pemeriksaan terhadap petugas TransJakarta yang tengah bertugas. Ahok mengira petugas itu tidak berani mengambil tindakan karena takut dan kalah jumlah dengan pelaku pengeroyokan.
Menurut Ahok, teror di Bus TransJakarta merupakan bentuk teror lain yang diterimanya. Ahok menyebut biasanya dia menerima teror ketika hendak meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan tak boleh menghadiri hajatan perkawinan. Namun, teror itu menurut Ahok, tak berhasil.
Sebelumnya, seorang pria keturunan Tionghoa, Andrew Budikusuma, mengaku dipukuli oleh sekelompok orang tidak dikenal di dalam Bus Transjakarta. Peristiwa itu terjadi kala Andrew bertolak dari Halte Kuningan Barat menuju Halte Pluit, Jumat (26/8), sekitar pukul 20.30 WIB.
Dia menceritakan mulanya empat orang pria masuk ke dalam Bus Tranjakarta yang ditumpanginya di Halte Semanggi. Kala itu, kondisi bus sedikit lengang dan Andrew berdiri di antara pintu tengah dan belakang Bus Transjakarta yang bergandengan.
Setelah masuk ke dalam bus, menurut Andrew, keempat pria itu langsung berteriak menyebutkan nama Ahok. Keempat orang itu langsung menjadikan Andrew sebagai sasaran. Andrew diprovokasi dengan berbagai ucapan rasis, kemudian ditantang untuk berkelahi. Andrew yang terus mencoba menghindar, malah menerima pukulan di bagian wajah.
(rel)