Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berhasil meringkus lima orang yang diduga mengeroyok Andrew Budikusuma beberapa hari lalu di bus Transjakarta. Berdasarkan keterangan awal diketahui bahwa kelima pelaku awalnya hanya berniat melontarkan candaan pada Andrew.
Kepala Subdit Resmob Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto mengatakan karena candaan yang para pelaku lontarkan tak ditanggapi Andrew maka mereka kesal dan berakhir dengan pengeroyokan.
"Salah satu pelaku mendekati korban untuk mengajak bercanda tapi karena tak ditanggap pelaku pun kesal," ujar Budi di Jakarta, Kamis (1/9).
Setelah candaannya tak digubris oleh Andrew, para pelaku terlibat cek-cok hingga terlontarlah kata-kata yang menyinggung nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ucapan tersebut muncul karena kebetulan Andrew merupakan warga keturunan seperti Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun setelah diusut lebih dalam polisi bersimpulan bahwa Andrew sama sekali tak memiliki hubungan darah dengan Ahok.
"Dari situlah pelaku melakukan pengeroyokan," kata Budi.
Penganiayaan terjadi sekitar pukul 20.30 WIB saat Andrew menumpang TransJakarta dari Halte Kuningan Barat menuju Halte Pluit. Para penganiaya masuk ke dalam bus dan berteriak ‘Ahok’ sebelum mengeroyok Andrew.
Kelima orang penganiaya yang dibekuk itu berinisial MA (32 tahun), HBP (27), AR (21), DS (21), dan S (17). Mereka diringkus di Tambora, Jakarta Barat, Kamis dini hari (1/9).
Sebelum melakukan penangkapan, polisi menganalisis CCTV yang merekam aksi para pelaku saat menganiaya Andrew di halte kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
Polisi juga menyita pakaian yang dikenakan para tersangka ketika mengeroyok Andrew.
Andrew sendiri mengalami luka pada bagian wajah, telinga, dan mulut. Ia sempat melawan dengan memukul salah satu pelaku dengan botol vitamin.
(obs)