Jakarta, CNN Indonesia -- Pengeroyokan yang terjadi di Halte Transjakarta Senayan JCC membuat keamanan di setiap halte dipertanyakan. Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengungkapkan, saat ini ada 74 halte yang mendapat prioritas lebih dari perusahaan tersebut.
Angka tersebut tak menyentuh setengah dari total jumlah halte Transjakarta yang ada di angka 232 halte.
"Ada 232 halte yang tersebar di seluruh Jakarta dan 74 di antaranya adalah priotitas," kata Joseph saat ditemui di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (1/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joseph menjelaskan, 74 halte itu masuk dalam prioritas bukan hanya kerena sering terjadi tindakan melawan hukum tapi juga ada perilaku penumpang yang tidak taat aturan.
Biasanya para penumpang yang mau menggunakan Transjakarta harus masuk melalui pintu yang telah ditentukan dan harus memiliki kartu khusus. Namun di beberapa halte masih sering terjadi warga yang masuk lewat dermaga (pintu penghubung halte dengan Transjakarta) yang artinya mereka tak membayar tiket masuk.
Joseph mengungkapkan hingga saat ini PT Transjakarta sudah memasang peralatan CCTV yang tersebar hampir di seluruh infrastruktur yang ada, mulai dari bus hingga halte.
Untuk CCTV di halte, gambar yang ditampilkan tak hanya soal keadaan di dalam halte melainkan juga di jalur Transjakarta. CCTV itu pula yang digunakan aparat kepolisian untuk membekuk pelaku pengeroyokan terhadap Andrew Budikusuma.
Demi menunjang peralatan itu, Transjakarta juga menyediakan petugas yang berpatroli di sekitaran halte. Dengan adanya kejadian pengeroyokan, Joseph menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait sistem patroli tersebut.
"Kami ulas kembali dan akan meningkatkan frekuensi pengamanan yang akan berlangsung 24 jam," kata dia.
Penganiayaan terjadi sekitar pukul 20.30 WIB saat Andrew menumpang TransJakarta dari Halte Kuningan Barat menuju Halte Pluit. Para penganiaya masuk ke dalam bus dan berteriak ‘Ahok’ sebelum mengeroyok Andrew.
Kelima orang penganiaya yang dibekuk itu berinisial MA (32 tahun), HBP (27), AR (21), DS (21), dan S (17). Mereka diringkus di Tambora, Jakarta Barat, Kamis dini hari (1/9).
Berdasarkan keterangan awal yang didapat aparat kepolisian, diketahui bahwa kelima pelaku awalnya hanya berniat melontarkan candaan pada Andrew.
Kepala Subdit Resmob Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto mengatakan, karena candaan yang para pelaku lontarkan tak ditanggapi Andrew maka mereka kesal dan berakhir dengan pengeroyokan.
Setelah candaannya tak digubris oleh Andrew, para pelaku terlibat cek-cok hingga terlontarlah kata-kata yang menyinggung nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ucapan tersebut muncul karena kebetulan Andrew merupakan warga keturunan seperti Ahok.
Sebelum melakukan penangkapan, polisi menganalisis CCTV yang merekam aksi para pelaku saat menganiaya Andrew di halte kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
Polisi juga menyita pakaian yang dikenakan para tersangka ketika mengeroyok Andrew.
Andrew sendiri mengalami luka pada bagian wajah, telinga, dan mulut. Ia sempat melawan dengan memukul salah satu pelaku dengan botol vitamin.
(rdk)