Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Daerah PDI Perjuangan Ady Wijaya menegaskan, posisinya sebagai Ketua DPD Jakarta bukan untuk melancarkan jalan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada Jakarta. Ady menyatakan tak mengenal Ahok secara pribadi.
"Semua tahu lah kalau dia (Ahok) gubernur. Tapi secara individu, saya enggak kenal dan tidak pernah berhubungan dengan dia," kata Ady saat ditemui CNNIndonesia.com di Jakarta, Sabtu (3/9).
Pengurus DPP PDI Perjuangan pada 29 Agustus memutuskan menunjuk Ady Wijaya sebagai Ketua DPD PDIP DKI Jakarta definitif. Mantan bendahara DPD PDIP DKI Jakarta itu melanjutkan tugas yang sebelumnya diemban Bambang Dwi Hartono sebagai pelaksana tugas (Plt).
Penunjukan Ady disinyalir sebagai upaya elit PDI Perjuangan memuluskan dukungan partai terhadap Ahok pada Pilkada DKI Jakarta. Namun Ady membantah itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menduga, pemilihannya lantaran dirinya memegang komitmen menjalankan garis politik partai. Ady pun mengajak kader DPD PDI Perjuangan untuk tidak mengusung agenda politik pribadi dalam Pilkada Jakarta.
"Kami ini semua petugas partai murni, kami tegak lurus atas perintah partai. Kalau sudah masuk parpol, yang dijalankan adalah politik partai, bukan individu. Kader harus ikut partai. Mungkin itu pertimbangan partai kepada saya," kata Ady.
Ady menyatakan tidak mengerti mengapa pengangkatan dirinya dituding untuk memuluskan Ahok.
Sebab, katanya, yang memutuskan pasangan calon dalam Pilkada DKI Jakarta hanya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Dewan Pengurus Pusat, dan Sekretariat Jenderal.
Ia mengatakan, peran DPD mengusung pasangan calon hanya berlangsung pada saat penjaringan calon yang berakhir pada Juni lalu. Saat ini, DPD tidak mengikuti proses pencalonan yang dilakukan oleh DPP. DPD, kata Ady, hanya menunggu perintah partai.
"Jadi bagaimana caranya saya ditunjuk untuk memuluskan seseorang, saya bingung. Coba tolong diajarkan kepada saya bagaimana saya memuluskan seseorang sedangkan saya enggak punya wewenang itu," ucapnya.
(wis/wis)