Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan jemaah haji asal Indonesia yang tertahan di Filipina karena paspor palsu, hanya berharap bisa beribadah di Rumah Allah saat mendaftar ke agen perjalanan. Tapi mereka justru tertahan dan sekarang dipulangkan kembali ke Tanah Air.
Minggu (4/9), 168 calon jemaah haji itu sampai di Tanah Air dan kembali berkumpul dengan keluarga. Diterangkan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal, pesawat mereka sudah sampai di Makassar sekitar pukul 10.45 WITA tadi.
Sebanyak 110 WNI yang didampingi Duta Besar Indonesia untuk Filipina Johny Lumintang dan Pejabat Kementerian Luar Negeri Bunyan Saptomo melakoni proses imigrasi dan diserahterimakan ke Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka langsung disambut keluarga yang sudah menanti sejak pagi di terminal kedatangan. Mereka bertangisan dan berpelukan di pintu kedatangan.
Menurut salah satu calon jemaah yang diwawancara Detik.com, selama di Filipina mereka ditampung sementara di gereja. "Selama itu kami mendapat pelayanan yang baik dari KBRI Manila," kata Hamdana yang sudah berusia 62 tahun.
Bukan hanya keluarga, pejabat daerah mereka pun ikut menjemput. Terpantai Bupati Bone Andi Fashar Padjalangi menjemput belasan warganya dan Sekretaris Daerah Wajo Suryadarma menjemput sekitar 60 warganya yang dipulangkan.
Setelah menurunkan penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, pesawat dan pejabat Kemenlu serta Dubes kembali melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Kata Iqbal, pesawat kembali terbang sekitar pukul 13.20 WITA, dengan masih membawa 58 WNI yang akan diturunkan di Jakarta.
Pesawat dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 14.10 WIB siang ini.
Para WNI yang dipulangkan itu tertangkap menggunakan paspor palsu Filipina untuk berangkat haji, Jumat (19/8) lalu. Mereka dicurigai karena tidak bisa berbahasa Tagalog, hanya Inggris. Sebanyak 217 penumpang Philippines Airlines saat itu dicurigai karena paspornya mencurigakan.
Dari 177 WNI yang ditahan di Filipina, 168 sudah dipulangkan dan sembilan lainnya masih di sana. Mereka masih dibutuhkan pihak imigrasi setempat untuk memberi keterangan lebih mendalam. Mereka juga diduga terlibat sebagai pihak yang ingin memberangkatkan calon jemaah hari asal Indonesia lewat Filipina dengan paspor palsu.
Calon jemaah itu berangkat menggunakan paspor Indonesia, tapi hendak bertolak ke Jeddah menggunakan paspor Filipina yang ternyata palsu.
Bunyan meyakinkan, "Pemerintah Filipina ingin mengetahui siapa pihak-pihak di Filipina yang terlibat, tapi kami komitmen untuk memberi perlindungan pada mereka, sedang dibicarakan oleh Dubes untuk pemulangannya."
Diberitakan Detik.com, Bunyan menyebutkan bahwa diduga ada sekitar 700 hingga seribu orang yang sebelumnya berhasil berangkat haji ke Tanah Suci lewat jalur Filipina. Pemerintah Indonesia dan Filipina siap bekerja sama menindak maupun memulangkan mereka setelah kembali nanti.
(rsa)