Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya melakukan pengamanan 14 rumah sakit dan poliklinik yang diduga terlibat dalam masalah vaksin palsu.
Kepolisian menyatakan pihaknya membuat posko pengamanan di beberapa tempat untuk menampung keluhan masyarakat dan rumah sakit.
"Polisi serba salah. Masyarakat bilang polisi menghalangi massa, pihak rumah sakit bilang polisi membiarkan massa, oleh karena itu kami buat posko pengamanan", ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyanto, Selasa (19/7).
Awi mengatakan kepolisian berperan sebagai penengah antar pihak rumah sakit dan keluarga korban pasien vaksin palsu. Walaupun demikian, Polda Metro Jaya belum membentuk satuan petugas (satgas) khusus karena masih menunggu dari Mabes Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kementrian Kesehatan membeberkan 14 rumah sakit yang teridentifikasi menggunakan vaksin palsu. Rumah sakit tersebut yaitu RS Dr. Sander Batuna, RS Bhakti Husada, RS Sentra Medika, RSIA Puspa Husada, RS Karya Medika, RS Kartika Husada,RSIA Sayang Bunda, RSU Multazam Medika, RS Permata, RSIA Gizar, RS St. Elisabeth, RS Hosana Medica Lippo Cikarang, RS Hosana Medica Bekasi, RS Harapan Bunda.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek sebelumnyameminta kepada masyarakat untuk tidak bertindak anarkis kepada sejumlah rumah sakit yang terdata menggunakan vaksin palsu.
Nila mengatakan, rumah sakit tidak hanya berkaitan dengan imunisasi. Jika masyarakat bertindak anarki, seperti dikatakan Nila, maka kerugian akan dirasakan oleh masyarakat. (asa)