Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Jakarta Selatan menegaskan tak ada solusi selain relokasi bagi warga korban penggusuran di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran. Relokasi tetap diupayakan meski ada beberapa warga yang menolak pindah dari bekas kediamannya ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Marunda.
Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan jauhnya jarak antara Rawajati dan Rusunawa Marunda tidak bisa menjadi alasan warga menolak relokasi.
Tri yakin mata pencaharian dan pendidikan warga tetap terjamin meski harus direlokasi ke Rusunawa Marunda di Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Solusinya masuk rumah susun. Mereka jauh-jauh dari Semarang berani ke Jakarta, masa dari Jakarta Selatan ke Utara tidak berani. Kan, nanti kalau masuk rusun ada bantuan. Sekolah juga kita urusin, kok," kata Tri di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/9).
Ratusan rumah dan kios yang berada di Rawajati telah dirobohkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja pada Kamis (1/9) lalu. Penggusuran itu sempat diwarnai bentrok antara warga sekitar dengan Satpol PP.
Beberapa hari setelah penggusuran, sejumlah warga terlihat masih mendiami kawasan bekas rumah dan kiosnya yang telah rata dengan tanah.
Tri menolak disalahkan atas aksi warga yang masih bertahan di lokasi penggusuran. Ia justru menyalahkan warga yang menolak direlokasi dan tetap bertahan di kawasan penggusuran Rawajati.
"Ya, itu bukan salah saya, dikasih tempat yang bagus dia malah memilih di jalan. Solusinya pindah ke rusun. Dikasih tempat enak kok pilih di jalan," katanya.
Rencananya, Pemkot Jakarta Selatan akan membangun taman di kawasan bekas rumah dan kios di Rawajati. Pembangunan taman akan dilakukan mulai pekan ini.
(wis)