Bentrokan Warnai Penggusuran di Rawajati Jakarta

Wishnugroho Akbar | CNN Indonesia
Kamis, 01 Sep 2016 08:28 WIB
Bentrokan tak berlangsung lama. Jumlah Satpol PP yang lebih banyak, mampu memukul mundur warga hingga kembali masuk ke Jalan Rawajati Barat.
Bentrokan tak berlangsung lama. Jumlah Satpol PP yang lebih banyak, mampu memukul mundur warga hingga kembali masuk ke Jalan Rawajati Barat. (CNN Indonesia/Gautama Padmacinta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan warga terlibat bentrok dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang hendak melaksanakan penggusuran di kawasan permukiman Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/9) pagi ini. Bentrok tak berlangsung lama. Namun ratusan warga masih berjaga-jaga di kawasan permukiman mereka.

Dilansir dari Detikcom, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan ratusan Satpol PP bersenjata tameng dan pentungan untuk melakukan pembongkaran bangunan yang berdiri di samping apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.

Warga sekitar yang berjaga sejak pagi berusaha menghalau Satpol PP memasuki kawasan permukiman mereka. Bentrok tak dapat dihindari. Aksi saling lempar batu terjadi antara warga dengan aparat Satpol PP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga bukan binatang yang mau diusir begitu saja, tolong Bapak-bapak pahami kami," ungkap salah seorang warga yang menggunakan pengeras suara.
Bentrokan tersebut memacetkan arus lalu lintas dari arah Pasar Minggu menuju Cililitan. Sementara pengendara dari arah Cililitan dialihkan untuk lewat atas flyover. Sejumlah aparat polisi terlihat berjaga di lokasi.

Bentrokan tak berlangsung lama. Jumlah Satpol PP yang lebih banyak mampu memukul mundur warga hingga kembali masuk ke Jalan Rawajati Barat.

Hingga pukul 07.30 WIB Satpol PP masih berjaga di depan Jalan Rawajati Barat. Sementara belasan warga sekitar memilih menggelar salat duha di jalan usai bentrokan.
Penertiban di Rawajati dilakukan terhadap bangunan termasuk permukiman di kawasan tersebut, tepatnya RT 09/14. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin mengembalikan kawasan ini sebagai jalur hijau.

Ratusan warga menolak direlokasi ke Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, lantaran terlalu jauh dari permukiman awal. Mereka menuntut digelarnya dialog dengan Pemprov DKI Jakarta. 

"Kami Tidak Menolak Program Pemerintah, Asalkan Kesepakatan Terpenuhi," demikian bunyi salah satu spanduk di sudut jalan Rawajati. (wis/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER