Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui pengangkatan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara. Budi Gunawan akan menggantikan Sutiyoso.
Rapat paripurna hari ini merupakan tindak lanjut atas hasil uji kelayakan dan kepatutan Budi Gunawan yang dilakukan di Komisi I, Rabu lalu.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang menjadi pemimpin sidang, meminta persetujuan kepada peserta rapat untuk menyetujui hasil laporan Komisi I.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah laporan Komisi I untuk uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala BIN Budi Gunawan dapat disetujui?" tanya Taufik di dalam rapat paripurna DPR, Jakarta, Kamis (8/9).
Para anggota DPR yang hadir pun menjawab setuju sambil bertepuk tangan.
Sebelum keputusan diambil, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari membacakan laporan hasil uji kelayakan dan kepatutan.
Kharis mengatakan, proses uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I merupakan tindak lanjut dari surat Presiden Joko Widodo R-58/Pres/09/2016 perihal permohonan pertimbangan pemberhentian dan pengangkatan Kepala BIN.
Setelah uji kelayakan dan kepatutan, rapat internal Komisi I DPR secara bulat memberi pertimbangan kepada Budi sebagai Kepala BIN.
"Berdasarkan rapat internal Komisi I DPR RI memutuskan memberikan pertimbangan bahwa Budi Gunawan layak dan patut sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso," kata Kharis.
Hal unik terjadi. Pada saat palu telah diketok oleh Taufik, anggota Komisi III Fraksi Nasdem Akbar Faisal mengajukan interupsi. Dalam interupsinya, ia mempersoalkan proses kewarganegaraan mantan menteri ESDM Arcandra Tahar.
Namun, interupsi ini kemudian disanggah beberapa anggota seperti Ruhut Sitompul. Interupsi ini pun pada akhirnya tidak mempengaruhi jalannya rapat paripurna.
Dilantik BesokUsai paripurna, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berkata, pihaknya akan segera mengirim surat kepada Presiden terkait persetujuan Budi, agar dapat segera dilantik menjadi Kepala BIN.
"Insya Allah sore ini bisa dibuatkan, dan bisa dilantik besok oleh Presiden," ucap Fahri.
Fahri berpendapat, pencalonan Budi adalah kebutuhan mendesak, lantaran surat presiden perihal pertimbangan calon Kepala BIN itu langsung disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Jumat pekan lalu.
Oleh karena itu, Fahri mengatakan DPR merasa perlu segera untuk menindaklanjuti pencalonan Budi dan mempercepat prosesnya.
Secara terpisah, Budi bersyukur telah melewati seluruh rangkaian proses pencalonan Kepala BIN di parlemen. Menurutnya, amanat tanggung jawab sebagai Kepala BIN yang diberikan presiden merupakan tantangan pengabdian baru bagi dirinya.
"Tentu saya akan memberikan pengabdian terbaik untuk kemajuan BIN, bangsa dan negara," ujarnya.
(rel/agk)