Jakarta, CNN Indonesia -- PT Trans Retail Indonesia siap merekrut sekitar 7.000 tenaga kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia perusahaan tersebut.
Pemilik CT Corp Chairul Tanjung mengatakan PT Trans Retail berencana untuk berekspansi dengan membangun sekitar 100 gerai toko ritel di Indonesia. Terkait dengan hal itu, perusahaan tersebut berencana menyerap banyak tenaga kerja.
"Sekitar 30 gerai toko Trans Mart akan dibuka tahun depan. Praktis kami membutuhkan banyak tenaga kerja. Dari 15 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan, kami harap 7 ribu di antaranya direkrut dari lulusan SMK," ujar Chairul di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (13/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, PT Trans Retail berencana membuka sekitar 100 gerai ritel Trans Mart yang tersebar di Indonesia. Dia menuturkan pembukaan gerai itu seiring dengan peluang Indonesia yang akan memiliki 90 juta penduduk kelas konsumen pada 2030.
Sehingga, tutur Chairul, perusahaan membutuhkan tenaga kerja tingkat menengah dalam jumlah besar. Terkait dengan kebutuhan itu, CT Corp bersama dengan Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud bersepakat untuk sama-sama meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.
Pada hari ini, PT Trans Retail menandatangani nota kesepahaman terkait dengan kerja sama perusahaan itu dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kerjasama itu meliputi fasilitas Praktik kerja Lapangan (PKL), fasilitas peningkatan kompetensi guru produktif, dan fasilitas penyusunan Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) PKL.
Selain itu, ada pula fasilitas penyusunan materi dan tempat uji kompetensi serta sertifikasi, pengembangan
database lulusan SMK, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program.
Kurikulum Industri RitelMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan kerjasama itu merupakan angin segar dalam pemberdayaan pendidikan SMK.
Menurutnya, kerjasama itu bagian dari upaya pemerintah untuk kian mendekatkan pembelajaran SMK dengan dunia usaha, agar lulusan SMK bersaing lebih kompetitif.
"Tentu kami akan persiapkan kurikulum pelajaran SMK yang terfokus pada sektor industri ritel. Kami tentu ingin berupaya mencetak lulusan SMK yang memang sedang diminati pasar tenaga kerja agar daya serap lulusan SMK bisa maksimal, tidak mubazir," kata Muhadjir.
Selain sektor industri ritel, kata Muhadjir, pemerintah juga memfokuskan pada jurusan prioritas lainnya seperti pariwisata, pertanian, ketahanan pangan, kelautan, dan industri kreatif.
Muhadjir menyatakan pihaknya membutuhkan ketersedian dunia industri lainnya untuk membantu memberdayakan lulusan SMK. Kementerian itu pun menggandeng Kementerian Perindustrian sebagai penghubung tenaga kerja lulusan SMK dengan dunia usaha.
(asa)