Jenderal Budi Gunawan Dilepas Bak Kapolri

Anugerah Perkasa & Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2016 16:44 WIB
Bedanya, ekspresi Badrodin Haiti kala itu tampak lebih terharu dibandingkan dengan Budi Gunawan yang kelihatan lebih dingin menjalani prosesi.
Jenderal Budi Gunawan meninggalkan Gedung PTIK, seusai acara pisah sambut dirinya selaku mantan Wakapolri. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Prosesi pelepasan Jenderal Budi Gunawan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Rabu (14/9), berlangsung meriah. Mantan Wakil Kepala Polri itu kini resmi menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara.

Prosesi ini sama persis seperti yang diterima mantan Kapolri Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, Juli lalu.

Bedanya, ekspresi Badrodin kala itu tampak lebih terharu dibandingkan dengan Budi. Jenderal baru ini kelihatan lebih dingin menghadapi segala kemeriahan di sekitarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pisah sambut Budi Gunawan berlangsung di auditorium. Di sana dilaksanakan serah terima cinderamata, penyampaian sambutan dan jamuan makan.

Setelah selesai, barisan anggota polisi menghunuskan pedang di atas kepala, membentuk semacam gerbang. Prosesi yang disebut pedang pora itu biasa dilakukan di kalangan polisi dan militer untuk melepas pimpinan.

Lewat dari gerbang semu itu, Budi yang berkalung bunga langsung dihadapkan dengan yel-yel anak buahnya dari pasukan Brigade Mobil. "Hidup polisi, hidup polisi, hidup polisi," nyanyi mereka dengan kompak.

Mereka berbaris di kedua sisi jalan yang dipakai arak-arakan Budi menuju kendaraannya. Tidak hanya itu, taburan bunga dan confetti juga mengantar Budi meninggalkan lokasi.

Confetti adalah potongan-potongan kecil kertas atau logam berwarna yang dilemparkan selama perayaan, parade, dan pesta.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian yang turut mengantar Budi hingga pintu mobilnya tidak menjelaskan secara langsung soal prosesi ini. Namun, usai itu, dia menyebut Budi sebagai sosok yang berpengaruh besar bagi Polri.

"Baru saja dilaksanakan pelepasan Pak Budi Gunawan sebagai Wakapolri sekaligus ditempatkan di luar struktur Polri sebagai Kepala Badan Intelijen Negara, maka dilakukan prosesi tradisi," kata Tito.

Menurut Tito, Budi Gunawan merupakan sosok yang fenomenal karena berjasa besar bagi Polri, salah satunya mengawal transisi polisi dari ABRI.

"Dia adalah sosok yang berperan dalam reformasi instrumental seperti Undang-Undang Polri. Banyak masukan dan kerja keras dari Pak Budi Gunawan baik sebagai pemikir, juga karena jaringannya sangat luas," kata Tito. (rel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER