Kemdikbud Tambah Jam Praktik Siswa SMK

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 00:30 WIB
Peningkatan jam Praktik Kerja Lapangan bertujuan meningkatkan keahlian siswa sehingga bisa menghadapi persaingan di dunia kerja.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana menambahkan porsi jam praktik kerja lapangan (PKL) siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga 70 persen dari total waktu belajar siswa selama seminggu di sekolah. Dari total 48 jam waktu belajar siswa selama seminggu, 33 jam nantinya dihabiskan untuk kegiatan PKL.

Menurut Menteri Pendidikan dan kebudayaan Muhadjir Effendy, penambahan jam praktik diterapkan guna meningkatkan kompetensi dan keahlian siswa dengan pengalaman dunia kerja sesungguhnya. Penambahan jam praktik diharapkan membuat siswa SMK lebih kompetitif di bidangnya.

"Kami ingin dunia SMK itu semakin melekat dengan industri dan dunia usaha, makanya kami tambah jam praktik siswa SMK," ujar Muhadjir di Gedung Kemdikbud, Rabu (13/9).
Selama ini, porsi belajar siswa SMK masih seimbang. Dalam seminggu, 50 persen jam sekolah siswa digunakan untuk belajar di kelas dan 50 persen lainnya dipakai untuk melakukan praktik kerja lapangan (PKL).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah diubah, sebanyak 70 persen waktu belajar nantinya akan digunakan di lapangan (PKL).

Kemdikbud, kata Muhadjir, mencoba mengakomodasi kebutuhan praktik siswa-siswa SMK dengan memetakan beberapa jurusan kejuruan prioritas dengan dunia usaha atau industri.

Jurusan kejuruan prioritas itu terdiri dari jurusan industri retail, pariwisata, pertanian, ketahanan pangan, kelautan, dan industri kreatif.
Ketersediaan sektor industri menjadi faktor penting agar program ini bisa berjalan secara maksimal. Untuk itu, kata Muhadjir, Kemdikbud terus berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk mewadahi dan memfasilitasi praktik para peserta didik SMK.

"Kami terus koordinasi dengan Kementerian Perindustrian dalam hal penghubung pemberdayaan SMK dengan sektor industri dan usaha," kata Muhadjir.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan SMK Kemdikbud, Mustaghfirin Amin mengatakan, porsi belajar siswa SMK menjadi 70 persen praktik dan 30 persen belajar ini akan diformulasikan dalam pembaharuan kurikulum SMK.

"Kegiatan SMK nantinya akan bertumpu pada kegiatan di lapangan. Banyaknya praktik, bukan lagi belajar teori di kelas seperti SMA. Siswa SMK menjadi insan produktif di lapangan," kata Mustaghfirin.
Penambahan porsi jam praktik siswa SMK ini akan dijalankan mulai semester depan. "Untuk itu kami butuh dukungan masyarakat dan pemerintah," ujarnya. (wis/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER