Jakarta, CNN Indonesia -- Sahabat karib Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Gatot Brajamusti, Wahjoeno mengaku pernah melihat Gatot membawa senjata api. Menurutnya, senjata api itu terlihat digunakan Gatot saat pembuatan film
Detachment Police Operation atau D.P.O pada 2015 silam.
"Tapi saya tidak tahu itu senjata asli apa cuma
dummy," kata Wahjoeno usai menjalani pemeriksaan di Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
Wahjoeno mengatakan, pembuatan film D.P.O menggunakan banyak senjata api. Sebab, film tersebut bergenre laga yang menampilkan sejumlah adegan baku tembak antara polisi dan penjahat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Wahjoeno menegaskan dirinya tidak mengetahui perihal keaslian seluruh senjata yang digunakan dalam pembuatan film itu.
Wahjoeno mengaku telah mengenal Gatot sekitar 16 tahun. Namun, ia mengaku tidak pernah melihat Gatot menyimpan senjata api di rumahnya yang berlokasi di kawasan Pondok Pindang, Jakarta Selatan.
Terkait dengan kasus kepemilikan senjata api ilegal ini, polisi sebelumnya telah memeriksa mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional I Putu Gede Ary Suta. Ary Suta diperiksa karena Gatot mengaku menerima senjata api darinya. Namun, Ary Suta membantah pernyataan Gatot tersebut.
Pesinetron Elma Theana juga telah diperiksa penyidik. Dalam pemeriksaan, Elma juga mengaku diperlihatkan dua pucuk senjata api milik Gatot. Elma diperiksa karena menjadi salah satu pemeran dalam film yang digarap sutradara Dedi Setiadi.
Selain itu polisi juga sudah memeriksa Dewi Aminah (istri Gatot), Siti Alvianoor (anak Gatot), Salsabila Hasibuan (keponakan Gatot), dan Daniel Pasarela (karyawan Gatot), sutradara film Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita Dedi Setiadi, dan penyanyi Reza Artamevia.
Selanjutnya, polisi berencana memeriksa artis Nadine Chandrawinata yang juga bermain dalam film yang dibuat Dedi.
(gil)