Polisi Tangkap Tersangka Baru Kasus Prostitusi Gay Paedofil

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 19:51 WIB
Tersangka baru berinisial SF yang masih terkait dengan tersangka AR yang pertama kali ditangkap polisi. Total sudah empat muncikari diamankan.
Ilustrasi penangkapan. (Keith Allison/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri kembali menangkap seorang tersangka kasus prostitusi anak untuk pelanggan homoseksual di Bogor, Jawa Barat. Tersangka berinisial SF ini adalah orang keempat yang ditangkap penyidik.

"Tersangka SF mengeksploitasi dan menjual anak kepada pelanggan," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigadir Jenderal Agung Setya di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (15/9).

Tersangka ini, kata Agung, ditangkap kemarin di dekat sebuah pabrik minuman di Bogor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SF disebut masih terkait dengan AR yang pertama ditangkap penyidik. Dua tersangka lain yangb sudah ditangkap adalah U dan E.

Penyidik Subdirektorat Cyber Crime, Ajun Komisaris Besar Endo Priambodo, mengatakan SF sebenarnya melakukan kejahatan sejak tiga tahun yang lalu.

"Karena salah satu korbannya ada pada tersangka yang lain, kami tindak lanjuti," ujarnya.

Dia mengatakan penyidik tidak bisa tinggal diam meski kejahatan yang dilakukan SF sudah lama terjadi. Terlebih, para tersangka ternyata berhubungan satu sama lain.

"Ini sebenarnya disebut kelompok juga bukan, tapi mereka saling mengenal," kata Endo.

Dia tidak menutup kemungkinan ada jaringan besar yang mengorganisir para tersangka. Namun, hal tersebut masih belum bisa diungkapkan kepada publik.

"Sementara baru itu saja, yang sudah kami tangkap. Tapi ini bisa terus bertambah," kata dia.

Polisi menyebut korban eksploitasi seksual ini bisa mencapai 148 orang. Namun, sejauh ini baru tujuh orang yang masih berusia dibawah umur yang diamankan.

Mereka ditemukan bersama dengan AR saat penyidik menjebaknya. Saat ini para korban sudah ditampung di rumah aman dan dijamin mendapatkan perawatan serta pendidikan layak.

Selain itu, penyidik sudah mengidentifikasi 15 orang korban lainnya. Hanya saja, hingga kini belum ada kepastian mengenai keberadaan anak-anak tersebut. (sur/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER