Obat Palsu Dibongkar, Peredaran dari Sabang Sampai Merauke

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 06 Sep 2016 13:38 WIB
Temuan didominasi oleh obat yang sering disalahgunakan untuk menimbulkan efek halusinasi. Ditemukan juga bahan baku obat, bahan kemasan, dan produk jadi.
Sejumlah obat palsu yang dirilis di Mabes Polri, Selasa, 6 September 2016. Bareskrim dan BPOM, Jumat (2/9) menggeledah lima gudang obat ilegal di Tangerang. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menemukan lima gudang produksi dan distribusi obat ilegal di Banten. Peredaran obat ilegal terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dari Aceh hingga Papua.

"Temuan didominasi oleh obat yang sering disalahgunakan untuk menimbulkan efek halusinasi," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (6/9).

Lima gudang tersebut berada di Kompleks Pergudangan Surya Balaraja, Jalan Raya Serang, Banten. Di gudang tersebut ditemukan alat-alat produksi obat ilegal seperti mixer dan mesin cetak tablet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ditemukan juga bahan baku obat, bahan kemasan, dan produk jadi obat-instan siap edar dengan nilai Rp30 miliar. Obat yang ditemukan di antaranya adalah Tryhexyphanydyl, Heximer dan obat analgetik (pereda sakit) Tramadol. Selain itu, ditemukan juga Carnophen dan Somadryl untuk nyeri otot.

Berdasarkan Peraturan Kepala BPOM Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan, produk tersebut termasuk dalam obat yang bisa menyebabkan ketergantungan dan memengaruhi mental.

Sementara Carnophen dan Somadryl yang mengandung bahan aktif Carisoprodol sudah dibatalkan izin edarnya sejak 2013. Bahan Carisoprodol juga mengakibatkan efek halusinasi jika sering digunakan.

Selain obat, tim juga menemukan obat tradisional merek Pa'e, African Black Ant, New Anrant, Gemuk Sehat dan Nangen Zenghangsu dalam jumlah besar. Produk tersebut tidak berizin edar dan mencantumkan nomor izin edar fiktif. BPOM telah memasukkannya dalam daftar public warning.

"Saat ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap 15 orang saksi guna mengetahui aktor intelektual kejahatan tersebut. Terhadap barang bukti telah dilakukan penyitaan dan setelah mendapat persetujuan pengadilan akan segera dilakukan pemusnahan," kata Penny.

Peredaran ke Seluruh Indonesia

Wakil Kepala Bareskrim Inspektur Jenderal Antam Novambar mengatakan penyelidikan sudah dimulai sejak delapan bulan lalu.

"Kami kumpulkan dari data-data yang kecil, temuan kecil di seluruh Indonesia terutama di daerah Kalimantan," kata Antam.

Dari lima gudang ini, kata Antam, ditemukan 42 juta butir obat-obatan palsu. Obat-obatan itu, menurutnya sering jadi penyebab gangguan keamanan seperti perkelahian di daerah Kalimantan.

"Peredarannya dari Sabang sampai Merauke," kata Antam.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER