Sylviana, None Jakarta 1981 yang Rintis Karier dari Staf

Tiara Sutari & Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2016 12:27 WIB
Pengalaman Sylviana Murni di birokrasi Pemprov DKI sejak tahun 1985 dan jaringan yang dia miliki, dianggap mampu mengimbangi popularitas Ahok-Djarot.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni (tengah) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat dini hari (23/9/2016). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Putri ketiga dari pasangan Dani Moerdjani dan Ni'mah, Sylviana Murni merupakan salah satu putri asli Betawi. Sylviana mulai dikenal setelah menjabat Wali Kota Jakarta Barat pada periode 2008-2013 di era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Perempuan kelahiran Jakarta, 11 oktober 1958, itu pernah memenangkan ajang Abang-None Jakarta tahun 1981. Dia juga pernah menerbitkan buku berjudul Nuju Bulanin ala Betawi (2011) dan Pernak Pernik Abang dan None (2011).

Sylvi mengawali karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat dirinya menjabat sebagai staf penataran di Badan Pembinaan Pendidikan dan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (BP7) tahun 1985 hingga 1987. Kala itu, dia dikenal sebagai pegawai yang teladan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Periode 1987-1995, dia ditugaskan di Biro Pembinaan Mental DKI, mulai dari staf, Kepala Sub Bagian, hingga Kepala Bagian. Sylvi pernah cuti dari PNS setelah terpilih menjadi anggota DPRD DKI Fraksi Golkar periode 1997-1999.

Sekembali dari cuti tahun 1999, Sylviana menjabat sebagai Kepala Biro Bina Sosial DKi hingga tahun 2001. Kariernya sebagai pejabat DKI semakin memuncak, saat dipercaya menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI pada 2004.

Saat menjadi Wali Kota, Sylviana membuat terobosan dengan pelayanan terpadu malam hari yang menyediakan layanan 23 jam untuk warga DKI.

Jabatan lain yang pernah dia emban yaitu Asisten Pemerintahan DKI, Pelaksana Tugas Kepala Polisi Pamong Praja di era Gubernur Joko Widodo, dan kini sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata.

Sylviana adalah alumni SD Baluel Jakarta Timur, SMP Negeri 44 Jakarta Timur, dan SMA Negeri 12 Jakarta Timur. Gelar sarjana Hukum Administrasi Negara dia peroleh dari Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Jakarta, gelar Magister Manajemen Kependudukan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta, dan gelar Doktor di Manajemen Pendidikan di Fakultas Kependidikan Universitas Negeri Jakarta tahun 2005.

Kini, Sylviana akan mencoba memasuki dunia politik praktis setelah resmi dipinang empat partai politik untuk menjadi pendamping Agus Harimurti Yudhoyono pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Ketika saya dipanggil ke sini (Cikeas) saya kaget, kok bisa Agus ya, padahal kariernya bagus. Ternyata konsepnya bagus, dia mengorbankan karier, kepentingan pribadi," kata Sylviana saat dihubungi wartawan, Jumat (23/9).

Sylviana menyatakan, dia akan mundur dari pegawai negeri sipil agar dapat mencalonkan diri di pilkada. Hari ini dia akan menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk meminta izin mundur dari posisi dan jabatannya.

Pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut, kecederdasan dan intelektualitas Agus dan Sylviana tidak dapat diragukan. Sylviana disebut dapat menutupi kekurangan Agus dalam hal usia muda dan tidak berpengalaman dalam birokrasi.

“Sylviana juga punya jejaring politik yang bagus di birokrat, dia Betawi asli, dan jaringan pramuka sangat baik. Hal ini enggak bisa diremehkan. Sebagai PNS terbaik di DKI, dia punya modal untuk kampanye dan bekerja,” ujarnya.
(rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER