Agus Yudhoyono Diprediksi Warisi Partai Demokrat

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2016 17:13 WIB
Dinasti politik baru akan berdiri di Indonesia. SBY diramalkan akan menyerahkan kepemimpinan Demokrat secara perlahan kepada sang putra mahkota, Agus Yudhoyono.
SBY diramalkan akan menyerahkan kepemimpinan Demokrat secara perlahan kepada Agus Yudhoyono. (CNN Indonesdia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Agus Harimurti Yudhoyono yang diajukan Poros Cikeas ke Pilkada DKI Jakarta 2017, diramalkan bakal digodok menjadi pemimpin Partai Demokrat yang kini diketuai oleh sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono.

“Memunculkan Agus, dengan mengorbankan karier militernya, adalah pilihan berat bagi SBY. Tapi SBY selalu memikirkan sesuatu dengan matang. Dengan bersedia mencalonkan Agus, SBY pelan-pelan akan mengurangi perannya di Partai Demokrat, dan memajukan Agus untuk memimpin Demokrat,” kata Arya Fernandes, peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), kepada CNNIndonesia.com, Jumat (23/9).

Terlebih, ujar Arya, kaderisasi di internal Demokrat sendiri tak bisa dikatakan berhasil. Pun meski putra bungsu SBY yang juga adik Agus, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sejak lama telah berkiprah membantu sang ayah di partai itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus, meski selama ini tak ikut berkiprah di Demokrat, memiliki prestasi dan popularitas yang dianggap lebih menjanjikan sepanjang berkecimpung di dunia militer.

Popularitas sang perwira militer itulah, menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli, yang menjadi modal awalnya meraih simpati dan dukungan masyarakat di Pilkada.

“Militer adalah lumbung kaderisasi pemimpin. Seleksi kepemimpinan di tubuh militer lebih ketat dari partai,” kata Arya.

Agus, tegas Arya, adalah pertaruhan besar Dinasti SBY. “Agus mempertaruhkan nama besar keluarga dan partai pendukung dengan masuk ke politik praktis.”
Dunia politik yang memiliki kultur berbeda dengan militer, akan menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Agus. Dia dituntut untuk beradaptasi dengan cepat, termasuk dalam menghadapi lobi lihai dan intrik rumit.

Higga saat ini, menurut Arya, belum ada satupun lembaga survei yang pernah melakukan survei soal Pilkada DKI Jakarta dengan menyertakan nama Agus Yudhoyono. Ini membuat elektabilitas Agus untuk saat ini belum terdeteksi.

Meski begitu, ujar Arya, bukan tak mungkin Agus akan memiliki elektabilitas yang cukup baik. “Sebab dia mewakili generasi baru, sama seperti SBY ketika dulu maju ke pemilu. Bedanya, SBY saat itu sudah jenderal, sedangkan Agus sekarang Mayor.”

Elektabilitas Agus, menurut Nachrowi Ramli, juga akan terbantu oleh wakilnya, Sylviana Murni, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Kepariwisataan dan Kebudayaan, serta mantan wali kota Jakarta Pusat.
Arya memprediksi Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung sangat dinamis dengan tiga pasang calon yang ada saat ini, yakni Agus-Sylviana dari Poros Cikeas (Demokrat, PAN, PPP, PKB); Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dari PDIP, Golkar, Hanura, dan NasDem; serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dari Gerindra dan PKS.

“Kampanye program dan rencana kebijakan harus dikedepankan. Calon-calon alternatif harus menyodorkan program baru dari yang sudah dimiliki petahana,” kata Arya.

Poros Cikeas sendiri tengah menyiapkan mesin politiknya untuk mendukung penuh Agus Yudhoyono. Adik Agus, Ibas Yudhoyono, ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan.

Dinasti politik baru tengah didirikan. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER