Masyarakat Diminta Tak Saling Hujat soal Pilkada di Medsos

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2016 14:49 WIB
Jakarta harus bisa melaksanakan Pilkada dengan damai. Sebab, sebagai barometer politik nasional, apa yang terjadi di Jakarta bisa juga meluar ke wilayah lain.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan (kanan) meminta warga ibu kota tak saling menghujat selama Pilkada DKI Jakarta 2017. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jaya meminta seluruh masyarakat tidak saling menghujat, memprovokasi, serta memunculkan isu terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan menyatakan, polisi akan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan hal-hal tersebut, termasuk pihak yang menghujat di media sosial.

"Saya imbau di media sosial gak usahlah saling menghujat, kasihan masyarakat kita," ujar Iriawan di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (27/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan barometer pelaksanaan 'pesta demokrasi' di Indonesia. Ia khawatir jika konflik terjadi di Jakarta, hal itu akan meluas ke wilayah lain.

"Siapapun gubernurnya kan yang penting Jakarta damai. Jika Ibu Kota bermasalah, akan ke mana-mana," ujar Iriawan.

Polda Metro Jaya akan menugaskan 10 personel untuk memberikan pengawalan secara melekat kepada setiap calon gubernur dan calon wakil gubernur. Sementara untuk pengamanan Pilkada DKI Jakarta, Polda Metro akan mengerahkan 15.000 personel.

Tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017 dimulai dengan pendaftaran pasangan calon di KPU DKI Jakarta pada 21-23 September 2016.

Tahapan kampanye dan debat publik akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017, dan pencoblosan dilakukan pada 15 Februari 2017.

Rencananya, Polda Metro Jaya akan melakukan pengaturan pengamanan pada 25 Oktober nanti. (wis/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER