Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan pemukiman di bantaran Sungai Ciliwung, Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, akan dibongkar, besok (28/9). Penggusuran itu dilakukan untuk menormalisasi bantaran Kali Ciliwung.
"Saya kira, besok akan kami bongkar. Didorong keluar dari rumah (kalau menolak)," kata Gubernur yang akrab disapa Ahok, di Kepulauan Seribu, Selasa (27/9).
Pembongkaran akan dimulai pukul 07.00 WIB, diawasi langsung oleh Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil rapat teknis penertiban Bukit Duri yang dipimpin oleh Tri, diketahui pemukiman di kawasan itu sebagian besar sudah dibongkar oleh warga. Beberapa di antaranya masih berdiri namun sudah dikosongkan, sehingga tinggal dibersihkan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan tempat tinggal di Rumah Susun Rawa Bebek bagi warga Bukit Duri yang terkena penggusuran.
Dari paparan Camat Tebet, Mahludin, terdapat 313 Kepala Keluarga (KK) yang sudah bersedia pindah ke Rusun Rawa Bebek. Sebanyak 246 diantaranya mempunyai peta bidang dan 67 tidak memiliki peta bidang.
Namun, hingga saat ini masih terdapat sekitar 70 KK yang menolak pindah ke Rusun Rawa Bebek. Dari jumlah itu, 54 KK memiliki peta bidang dan 16 diantaranya tidak punya peta bidang.
Dalam Proses PersidanganPemprov DKI Jakarta sudah melayangkan Surat Peringatan III untuk warga Bukit Duri.
Di sisi lain, proses persidangan perkara gugatan warga (
class action) Bukit Duri menolak penggusuran dan menuntut penghentian normalisasi Sungai Ciliwung, masih bergulir.
Dalam sidang itu, Ketua Majelis Hakim Riyono mengimbau Ahok dan Tri untuk menghentikan sementara normalisasi bantaran Sungai Ciliwung selama persidangan.
(wis/rel)