Jakarta, CNN Indonesia -- Penggusuran Bukit Duri tengah berjalan. Sejumlah massa yang terdiri dari warga, mahasiswa dan aktivis melakukan aksi damai sejak pukul 07.00 WIB.
Warga yang melakukan aksi merupakan warga yang berasal dari RW 09, 10, 11, dan 12 Kelurahan Bukit Duri, Sanggar Ciliwung, Lembaga Bantuan Hukum, dan mahasiswa Universitas Indonesia yang tergabung dalam BEM.
Penjagaan ketat pun dilakukan oleh sejumlah pihak kepolisian. Penjagaan tersebut guna menghalangi warga yang hendak masuk ke lokasi penggusuran itu.
Diketahui, dalam relokasi tersebut, ada 550 personel gabungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Satpol PP, Polri dan TNI. "Ada 550 personel gabungan. Sekitar 300 Satpol PP," kata Camat Tebet, Mahludin, di Bukit Duri, Rabu (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, cekcok mulut sempat terjadi antara warga dan polisi. Seorang warga meminta untuk masuk melihat rumahnya dihancurkan. Namun, pihak polisi melarangnya.
"Mau lihat saja kenapa sih," ujar ibu tersebut di pelataran Bukit Duri, Rabu (28/9).
Terlihat juga sejumlah warga tampak meneteskan air mata saat rumah-rumah tersebut dihancurkan oleh alat angkat berat.
Meski demikian, aksi tersebut dihimbau untuk tidak menimbulkan pertikaian antara warga dan aparat.
(obs)