Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Mineral membidik lulusan Sekolah Menengah Kejuruan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidang ketenagalistrikan.
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, pemerintah memerlukan setidaknya 46 ribu tenaga kerja untuk mendukung pembangunan infrastruktur listrik 35.000 megawatt.
Kebutuhan tenaga kerja itu diharapkan diisi para lulusan SMK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proyek besar perlu dukungan SDM yang terampil yang dihasilkan dari pendidikan dan pelatihan yang handal. SMK yang fokusnya pada keahlian (vokasi) menjadi jawaban atas kebutuhan itu," ujar Jarman di Jakarta, Jumat (30/9).
Kementerian ESDM pun menjalin kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka bertekad mengembangkan kompetensi siswa, penyempurnaan kurikulum, dan proses pembelajaran SMK.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad menuturkan, kerjasama itu dapat meningkatkan daya serap lulusan SMK ke dunia pekerjaan.
Sejauh ini, menurutnya, daya serap lulusan SMK rendah. Padahal dari setiap tahun 12.600 SMK yang ada selalu meluluskan tidak kurang 1,3 juta siswa.
Data BPS menunjukkan, tingkat pengganguran terbuka pada Febuari 2016 mencapai 5,50 persen. SMK menempati urutan tertinggi sebagai penyumbang angka pengangguran, mencapai 9,84 persen.
Dari 12.600 SMK, 500 di antaranya mengajarkan keahlian ketenagalistrikan. Sementara 159 SMK lain fokus khusus ketenagalistrikan.