Jakarta, CNN Indonesia -- Duet politik Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mengincar dukungan organisasi masyarakat Islam menjelang kampanye calon gubernur DKI Jakarta 2017.
Ada dua organisasi masyarakat Islam yang diincar oleh Agus-Sylvi, yaitu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kantor pusat kedua ormas itu pun didatangi Agus-Sylvi hari ini.
"Kami berniat untuk mendapatkan wejangan dan bimbingan dari tokoh senior, banyak hal yang bisa disampaikan ke kami kedua," kata Agus di kantor PBNU, Jumat (7/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dengan mendengarkan masukan dari tokoh Islam tersebut dia berharap bisa mendapatkan aspirasi untuk DKI Jakarta. Selain itu, dia juga meminta didoakan perjuangan pasangan itu agar direstui.
Menanggapi permintaan Agus tersebut, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj mengungkapkan bahwa ormas pimpinannya pasti akan memberikan doa untuk pasangan Agus-Sylvi.
Bagi Said, doa semacam itu dibutuhkan karena tantangan untuk memperjuangkan kebenaran pasti besar.
"Niat memperjuangkan kebenaran tantangannya besar, apalagi di Jakarta preman itu ada yang berdasi ada yang bersorban, ada yang bertato dan ada juga yang bertasbih," kata Said.
Organisasi Tak Bisa DukungMeski sudah siap mendoakan agar jalan Agus-Sylvi lancar menuju kursi DKI1 dan DKI2, PBNU menegaskan bahwa secara keorganisasian mereka tak bisa memberikan dukungan.
Hanya saja, Rais Am PBNU Ma'aruf Amin menyakini bahwa warga NU akan mendukung Agus-Sylvi lantaran memiliki kecocokan yang hampir sempurna dengn keinginan mereka.
"Agamanya sama, warna agamanya sama, programnya sama, penampilannya santun, bahasanya tak galak. Saya yakin yang paling banyak samanya adalah Agus-Sylvi," kata Ma'aruf.
Ma'aruf pun menyatakan bahwa ayah dari Agus Yudhoyono, Susilo Bambang Yudhoyono, sempat menghubunginya untuk mengenang masa lalu saat sang purnawirawan Jenderal TNI itu maju di pemilihan presiden 2004.
Dalam kesempatan itu juga Ma'aruf mengungkapkan SBY meminta agar NU mendukung Agus-Sylvi. Namun, seperti yang sudah dia jelaskan sebelumnya, secara kelembagaan NU tak bisa memberikan dukungan.
"Secara kelembagaan tak bisa tapi secara keumatan (bisa), ini yang paling lengkap samanya, ada perempuannya," kata Ma'aruf.
(asa)