Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menawarkan pemilik bangunan yang lahannya terpakai untuk jalur Mass Rapid Transit (MRT), tambahan lantai. Pemilik bangunan boleh menambah jumlah lantai bangunanannya hingga 14 lantai.
Selama ini pembangunan jalur MRT terkendala pada pembebasan lahan. "Bapak Ibu boleh koefisien lantai bangunan (KLB) sampai 14 lantai karena sudah bersedia rumahnya dilewati transportasi massal," kata Gubernur yang akrab disapa Ahok ini dihadapan pemilik lahan untuk MRT di Balai Kota, Jakarta, Jumat (7/10).
Mereka yang diberi kompensasi KLB 14 lantai itu diminta membereskan trotoar di sekitar bangunannya. Pembenahan trotoar itu untuk mendukung penyediaan 2.700 kilometer trotoar yang layak di Jakarta.
Tak hanya kompenasi KLB, Ahok mengizinkan pemasangan papan reklame LED di dinding bangunan. Untuk pemasangan iklan LED ini, Ahok meminta bagian 30 persen untuk Pemprov DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hitungannya sederhana, kalau terima Rp1 miliar, kira-kira Rp 300 juta untuk Pemprov," ujar Ahok.
Ahok menduga sulitnya pembebasan lahan untuk MRT karena ada oknum yang bermain. Padahal, kata Ahok, pemilik lahan sudah setuju untuk menyediakan lahannya.
"Terlalu banyak kepentingan oknum, surat kurang ini, terlalu kaku, macam-macam. Semua udah setuju. Saya dengar dilapangan ada yg mau minta komisi," kata Ahok.
Ahok beranggapan, jika komisi tak ada, uang tidak akan dibayarkan. Ahok mengaku menerima banyak pengaduan dari warga terkait permintaan komisi tersebut.
Menurut Ahok, ada sekitar 200 bidang tanah yang belum dibebaskan sehingga berpotensi membuat proyek MRT terhambat. Pembebasan lahan itu, seharusnya selesai tahun lalu.
Ahok menjelaskan pernah menawarkan untuk konsinyasi ke pengadilan, namun tidak dilakukan karena pemilik lahan bersedia untuk menjual lahannya.
Proyek MRT fase I, koridor selatan-yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI, terdiri dari 13 stasiun dengan tujuh stasiun layang sepanjang 10 kilometer dan enam stasiun bawah tanah sepanjang enam kilometer. Jalur layang MRT itu membentang dari Lebak Bulus, Fatmawati, Panglima Polim, sampai Sisingamangraja.
(sur/rel)