Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim kiriman air dari Bendung Katulampa, Bogor, bukan lagi ancaman bagi masyarakat Jakarta. Banjir akibat limpahan air dari Bendung Katulampa tak akan terjadi karena kondisi pintu air sudah diatur sedemikian rupa.
"Kiriman Katulampa sudah bukan menjadi ancaman lagi bagi DKI, sebetulnya. Setelah kami membuka tiga pintu ke arah Kanal Banjir Barat dan satu pintu ke arah Ciliwung Lama, selalu saya buka diposisi 100 sentimeter," kata Gubernur yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (11/10).
Menurut Ahok, alasan itu yang membuat pintu air Manggarai dan Bukit Duri tak pernah lagi mencapai siaga satu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permasalahan baru akan terjadi jika air laut tengah pasang tinggi dan pompa air di Ancol bermasalah. Atau bila hujan deras mengguyur Jakarta selama dua hingga tiga hari berturut-turut dan air laut melewati tanggul setinggi 2,8 meter.
Jika itu terjadi, kata Ahok, Jakarta bisa tenggelam. "Enggak bisa pompa karena airnya sejajar dengan laut. Nah itu tenggelam."
Untuk mengantisipasi masalah tersebut, Ahok mengatakan pemerintah sedang menyiapkan tanggul setinggi 3,8 meter atau yang dikenal dengan tanggul A, bagian dari Giant Sea Wall yang masih dikaji.
Tanggul itu dibangun disepanjang Pantai Utara Jakarta dari Cakung, Cilincing hingga Tanjung Priok. Termasuk Port Baru, Muara angke, dan Kapuk Kamal.
Ahok menyebut tanggul ini bisa mengatasi potensi banjir hingga 40 persen. "Bisa diatasi. Asal laut tidak melebihi tanggul lama."
Sementara itu, untuk mengatasi titik banjir di wilayah Jakarta, Ahok mengatakan baru bisa dilakukan pada 2018 saat rumah susun siap menampung sekitar 50 ribu keluarga di bantaran sungai. Jika hal itu terjadi, sungai akan dikembalikan ke ukuran semula dan dapat mencegah terjadinya banjir.
Pada Senin malam (10/10), Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta sempat merilis kenaikan air di Bendung Katulampa Bogor yang mencapai siaga tiga. Air itu diprediksi akan sampai di Pintu Air Manggarai dalam waktu sembilan jam.
BPBD memberikan peringatan antisipasi ketinggian air untuk wilayah yang dilalui aliran Sungai Ciliwung itu.
(wis)