Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menduga pungutan liar yang terjadi di Kementerian Perhubungan berkaitan dengan perizinan kapal. Ia menyatakan hal itu usai operasi tangkap tangan di Kemhub, Selasa (11/10).
"Ada yang berkaitan dengan pengukuran panjang dan berat kapal serta pembuatan buku pelaut," ujar Tito tentang subjek pungutan liar.
Tito menuturkan, pada penindakan sore ini, penyidik menemukan sejumlah barang bukti berupa uang hingga kartu identitas. Barang-barang tersebut ditemukan di lantai 6 dan lantai 12 gedung Kemhub.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terduga calo dan pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang diduga memungut uang haram dari perizinan kapal dan pelayaran turut ditangkap.
Hingga berita ini diturunkan, penyidik masih menghitung uang yang diduga merupakan hasil pungutan liar di Kemhub.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur mengatakan, operasi tangkap tangan di Kemhub membuktikan pejabat negara masih kerap menyalahgunakan perizinan untuk meraup keuntungan pribadi.
"Ini bukti nyata pelayanan belum bebas dari pungli," ucapnya.
Presiden Joko Widodo meninjau langsung operasi tangkap tangan di kantor Kemhub. Ia mengaku mendapat informasi penindakan itu dari Tito saat memimpin rapat kabinet terbatas.
Jokowi berkata, pemerintah akan menggelar operasi pemberantasan pungutan liar di berbagai kementerian dan instansi pemerintah di seluruh daerah. Penindakan berskala nasional tersebut akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.
Terkait tangkap tangan di Kemhub, Jokowi berkata, "Saya sudah perintahkan Menteri Perhubungan dan Menteri PANRB untuk langsung tangkap dan pecat pelaku pungli."
(abm/agk)