Bom Meledak di Rumah Sekretaris DPD Golkar Papua

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2016 14:43 WIB
Menurut korban tindakan tersebut merupakan teror yang nyata terhadap dirinya dan pasti berkaitan dengan tahapan Pilkada Wali Kota Jayapura.
Ilustrasi ledakan bom. (Thinkstock/Ramon Castillo Nava)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah ledakan yang diduga diakibatkan oleh bom rakitan terjadi di kediaman sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi Papua, Kamis (13/10). Tepatnya, ledakan terjadi pada dini hari sekira 1.00 WIT, di depan rumah yang berlokasi di perumahan BTN Skyline Kotaraja, Jayapura, Papua.

Akibat ledakan itu, menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul, pagar, lantai dan atap serta kaca mobil yang diparkir mengalami kerusakan.

Korban adalah Martinus Anthon Werimon. Pada Rabu malam, dia baru saja menghadiri sidang di Panitia Pengawas Pemilu soal penetapan bakal calon walikota dan wakil. Dia adalah saksi dari pihak bakal calon Benhur Tomi Mano dan Rustam Saru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat itu saksi sudah menerima bentuk ancaman secara lisan, seperti akan dicari dan dibunuh," kata Martinus Sitompul.

Namun dia tetap melanjutkan kegiatan, rapat di Kantor DPD Golkar dan bertemu tim sukses bakal calonnya.

Baru pulang dan beristirahat setelah rangkaian kegiatan itu, korban dibangunkan oleh anaknya karena mendengar ada bunyi ledakan di depan rumah. Ketika dicek, ada bau belerang dan kerusakan tersebut.

"Saksi menjelaskan bahwa sempat melihat dua orang laki-laki dengan menggunakan motor matic sempat melintas kencang. Namun melaju pelan di depan rumah korban," kata Martinus.

Saksi yang dimaksud adalah petugas keamanan setempat. Menurut dia, motor tersebut langsung tancap gas sesaat sebelum ledakan.

Korban kemudian melapor ke polisi dan diamankan barang bukti berupa potongan plastik biru dalam keadaan hangus, plastik bening berbau belerang dan keset kaki terbakar serta lelehan besi dari lokasi ledakan.

"Menurut korban tindakan tersebut sudah merupakan teror yang nyata terhadap dirinya dan pasti berkaitan dengan tahapan Pilkada Wali Kota Jayapura," kata Martinus. (rel/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER