Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz mewacanakan untuk membangun koalisi permanen dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada) di masa mendatang.
Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan Faridz, Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan, wacana itu muncul usai dukungan kepada bakal pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Jadi kami PPP sudah canangkan akan koalisi permanen dengan PDIP," ujar Dimyati di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pilkada serentak 2017, atau gelombang kedua, akan berlangsung pada 15 Februari 2017 dan digelar di 101 daerah. Sementara itu, gelombang ketiga pilkada serentak akan berlangsung pada 2018.
Dengan demikian, menurut Dimyati, nantinya PPP akan mendukung setiap calon kepala daerah yang akan diusung PDIP.
"Jadi seluruh pilkada yang ada (calon kepala daerah) PDIP nya kami turut dukung. Siapapun," ujar Dimyati.
Apalagi, kata Dimyati, PPP dan PDIP merupakan kawan lama yang senasib seperjuangan sejak zaman orde baru. Hal itu ditambah lokasi kantor kedua partai yang saling berdekatan di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Namun, hingga kini PPP masih berkutat dengan konflik kepengurusan. PPP kubu Djan tengah mengajukan permohonan pengesahan surat keputusan (SK) kepengurusan di Kementerian Hukum dan HAM.
Di sisi lain, PPP kubu Romahurmuziy telah disahkan kepengurusannya melalui SK kepengurusan atas hasil Muktamar Pondok Gede dengan SK Menkumham nomor M.HH-06.AH.11.012016.
(rel/obs)