Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mendapatkan nomor urut dua dalam pencalonan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, memaknainya secara positif. Pria yang akrab disapa Ahok itu mengartikan nomor urutnya sebagai masa dua periode dia memimpin ibu kota.
"Dua juga oke, dua periode katanya begitu kan," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/10).
Periode pertama jabatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada Oktober 2017. Ia akan kembali memimpin Jakarta selama lima tahun ke depan jika menang di Pilkada 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nomor urut dua menurut Ahok juga pas dari segi tata letak di kertas pemilihan. Ia menyebut nomor urut dua akan menguntungkannya karena berada di tengah.
Nantinya, di kertas pemilihan, foto Ahok dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat akan diapit oleh pasangan nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan pasangan nomor tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Ya bagus, begitu kamu buka (kertas pemilihan) langsung di tengah," kata Ahok.
Sementara itu, pasangan yang diusung poros Cikeas, Agus-Sylvi menyatakan sudah memprediksi bakal mendapatkan nomor urut satu. Nomor urut itu juga dijadikan doa untuk mendapatkan suara terbanyak.
“Saya sebetulnya nge-batin nomor satu. Kebetulan Bu Sylvi juga nge-batin. Satu adalah sebagai identitas kami sekarang. Yang paling penting adalah mendapatkan suara nomor satu," kata Agus di Jakarta International Expo, Selasa malam (25/10).
Adapun Anies Baswedan bersyukur mendapatkan nomor urut tiga. Menurutnya, angka tiga mudah diekpresikan dengan berbagai bentuk.
"Mengekspresikannya mudah, bisa begini, metal, bisa begini. Jadi banyak ekspresinya. Tapi sebenarnya pilkada ini bukan soal nomor," kata Anies.
(wis/yul)