Jakarta, CNN Indonesia -- Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai menduga ada indikasi keterlibatan pimpinan sebuah institusi negara dalam gerakan demonstrasi yang dilakukan pada Jumat, 4 November mendatang.
"Dengan memiliki niat mengancam kedigdayaan sipil yang telah diperjuangkan sejak 16 tahun silam," kata Natalius melalui siaran pers yang diterima, Rabu (2/11).
Ia tak menyebut nama yang diduga menggerakkan demo 4 November. Namun, menurut Pigai, sisipan kepentingan itu telah mengeser tujuan demo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demo yang awalnya menuntut proses hukum atas ucapan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mengutip surat Al Maidah, kini berbalik menjadi ancaman terhadap kontrol sipil yang mengancam demokrasi Indonesia.
"Kami berharap seluruh kekuatan negara harus bersatu untuk bersikap dan bertindak atas nama negara dan bangsa," katanya.
Aksi demo Jumat nanti digerakkan oleh kelompok lintas organisasi yang menamakan diri Gerakan Nasional Penjaga Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPFMUI). Organisasi yang tergabung itu antara lain FPI, Forum Umat Islam, Muhammadiyah, dan MUI.
Aksi demo itu merupakan aksi kedua yang terjadi dalam kurun tiga pekan. Sebelumnya, 14 Oktober lalu, aksi serupa juga berlangsung diikuti oleh ribuan orang dari berbagai organisasi.
Tokoh Front Pembela Islam (FPI) Novel Bamukmin mengklaim aksi demo sepenuhnya bertujuan mendesak pemerintah memproses kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Ahok, beberapa waktu lalu.
(yul)