JK Sebut Indo Defence Ajang Vital Pertahanan Global

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Rabu, 02 Nov 2016 17:07 WIB
Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, setiap negara harus mempersiapkan sistem pertahanan terbaik untuk menghadapi kondisi global yang serba tidak menentu.
Menurut JK, setiap negara harus mempersiapkan sistem pertahanan terbaik untuk menghadapi kondisi global yang tak menentu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengutip adagium tenar dalam ilmu hubungan internasional saat membuka pameran persenjataan Indo Defence 2016 di Jakarta, Rabu (2/11). Ia berkata, untuk menciptakan perdamaian, setiap negara harus siap berperang.

"Indo Defence tentu tidak bermaksud mempersiapkan perang. Tapi untuk mencapai perdamaian, semuanya harus siap untuk perang," ujar Kalla.

Istilah yang dituturkan Kalla itu merupakan adagium yang berkembang sejak abad ke-4. Pada buku berbahasa latin De Re Militari, istilah itu dikenal sebagai si vis pacem, para bellum.
Kalla mengatakan, situasi global saat ini diliputi berbagai ketidakpastian. Sejumlah peristiwa terjadi, padahal tidak diprediksi sebelumnya. Menurut Kalla, konflik mudah muncul di seluruh belahan dunia akibat persoalan ekonomi, sosial, dan politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesiapan meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan adalah bagian yang mutlak untuk dilaksanakan," ujarnya.

Atas fenomena global tersebut, Kalla menyebut kerja sama antarnegara sebagai hal vital. Menurutnya, konflik di Timur Tengah hingga pertentangan di Laut China Selatan yang terus bergulir bisa diselesaikan.
Indo Defence pertama kali diadakan pada 2004. Tahun ini pameran mengusung tema Bolstering Defence Industri Coorperation: Achieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World.

Ajang bagi produsen peralatan pertahanan dan keamanan internasional itu diadakan dua tahun sekali. Tahun ini, peserta yang ikut serta tercatat sebanyak 844 perusahaan dari 45 negara. Mereka berasal dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri.

Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Jan Pieter Ate mengatakan, Indo Defence bukan hanya ajang promosi bagi produsen peralatan pertahanan. Melalui kegiatan itu, pemerintah ingin melepas ketergantungan pengadaan alutsista dari produsen asing.

"Kami berharap ketergantungan Indonesia pada teknologi dari luar negeri sedikit demi sedikit bisa ditanggulangi sehingga Indonesia dapat mencapai kemandirian," kata Jan pekan lalu.
(abm/agk)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER