Curah Hujan Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada Bencana

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 26 Sep 2016 08:10 WIB
Ancaman bencana longsor dan banjir bandang diprediksi akan meningkat seiring meningkatnya curah hujan.
Ilustrasi rawan bencana. (Antara Foto/Ampelsa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan lebat yang mengguyur sejumlah daerah telah menyebabkan bencana longsor dan banjir di beberapa titik wilayah Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir, longsor, dan puting beliung.

"Ancaman akan meningkat seiring meningkatnya curah hujan. Pengaruh La Nina, Dipole mode, dan hangatnya perairan laut di Indonesia sangat nyata meningkatkan curah hujan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, saat dikonfirmasi Senin (26/9)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutopo mengatakan BNPB telah memetakan wilayah rawan bencana banjir, longsor, dan gempa di sejumlah titik wilayah yang tersebar di Indonesia.

Bencana cukup parah menimpa wilayah Garut, Jawa Barat. Tercatat hingga kemarin malam, tim SAR gabungan masih terus berjibaku mencari akibat banjir bandang.

Tim SAR keculitan dalam melakukan evakuasi karena harus mencari korban yang tertimbun bekas bangunan dan lumpur. Tidak semua lokasi dapat dijangkau alat berat sehingga pencarian dilakukan dengan manual.

"Penyisiran kini sudah diperluas hingga wilayah Sumedang," kata Sutopo.

Di Magelang, Jawa Tengah, longsor terjadi di empat titik Desa Wonolelo sehingga mengakibatkan akses jalan desa tertutup.

Kepala Pelaksana Harian BPDB Kabupaten Magelang, Sujadi megnatakan 14 kecamatan di Kabupaten Magelang merupakan daerah rawan longsor.

"Apalagi berdasarkan perkiraan BMKG, di Magelang sangat basah. Sehingga masyarakat harus lebih waspada terhadap longsor," kata Sujadi seperti dikutip Antara, kemarin.

BPBD Jawa Tengah pun turut mengimbau masyarakat untuk mewaspadai perubahan cuaca guna terhindar dari bencana yang tak diinginkan.

Berdasarkan hasil koordinasi yang dilakukan BPBD Jateng dengan BMKG, diperkirakan bahwa pada Oktober, November, dan Desember 2016, akan terjadi hujan dengan durasi pendek tapi intensitasnya cukup tinggi.

Banjir sementara itu menggenangi Kota Sampang sejak dini hari, Minggu (25/9). "Ada lima desa dan tiga kelurahan yang tergenang banjir," kata Kepala BPBD, seperti dikutip Antara, kemarin.

Banjir yang merupakan kiriman dari hulu sungai itu telah melumpuhkan jalur lalu lintas Kota Sampang. Genangan air di pusat kota disebut telah mencapai ketinggian satu meter.

Banjir bandang juga telah merendam 200 rumah di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut, namuan sebanyak 405 jiwa di Dusun Buncit, dan 150 jiwa di Dusun Petak, terdampak banjir.

Sutopo mengimbau masyarakat untuk senantiasa mencari informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG, termasuk juga peta rawan bencana yang ada di BNPB. "Kenali kondisi lingkungan sekitarnya dari bencana," kata Sutopo.

(gil/rel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER