Jakarta, CNN Indonesia -- Advokat Eggi Sudjana menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ikhlas melihat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penistaan agama, yang menjadi alasan organisasi massa Islam menggelar demonstrasi di Istana Negara, Jumat (4/11) siang ini.
Eggi menyatakan hal tersebut saat didapuk menjadi khatib salat Jumat yang diikuti oleh ratusan demonstran di sekitar area patung kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat tadi.
Dalam ceramahnya, Eggi menuding pemerintah dan aparat kepolisian tidak ikhlas memberikan status tersangka kepada pria yang kerap disapa Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada ketidakikhlasan dari pemerintah dan pihak kepolisian. Mereka tidak mau dan tidak rela diatur oleh hukum," katanya, saat ditemui usai salat Jumat.
Eggi mengatakan, sesuai Pasal 156 KUHP, Ahok harus diadili karena melakukan penodaan agama. Pihak kepolisian dan aparat penegak hukum wajib menjalankan aturan hukum yang berlaku.
"Dia (Ahok) melakukan penodaan agama kok enggak diperiksa, enggak dijadikan tersangka, kalau kita sepakat dengan UUD 1945 dan KUHP, ya harus taat dong," katanya.
Eggi mengatakan kalau Ahok tidak dijadikan tersangka karena ada pihak yang berusaha membela Gubernur nonaktif itu. Dia menuntut agar Ahok juga dibatalkan pencalonannya sebagai gubernur pada Pilkada 2017.
"Kalau tidak dicopot tidak jadi tersangka maka ada kekuatan agar hukum tidak ditegakkan. Ini kaitannya dengan tauhid, ikhlas atau tidak, kalau ikhlas harus bisa diatur," ujar Eggi dalam ceramahnya.
Eggi mengaku ikut turun ke jalan karena merasa berkewajiban membela agamanya. Ia menduga, Alquran yang menjadi pandangan hidup dan ideologi umat Islam telah dinistakan oleh Ahok.
"Saya punya kewajiban moral sebagai bagian dari umat Islam karena umat Islam tertindas secara ideologi," katanya.
Hingga saat ini, peserta aksi yang telah melaksanakan salat Jumat di sekitar Patung Kuda masih menunggu massa yang datang dari Istiqlal. Mereka menyampaikan orasinya secara bergantian.