Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan demonstran Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) menerobos masuk ke dalam Stasiun Gambir yang terletak di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta.
Massa aksi masuk ke dalam stasiun setelah terhenti pergerakannya di jalan menuju Istana Negara. Sebelum diizinkan masuk, gerbang Stasiun Gambir sempat ditutup oleh petugas. Namun, atas desakan demonstran, gerbang di sisi timur stasiun akhirnya dibuka.
"Buka gerbangnya agar kami bisa jalan. Kasihan banyak yang tertahan di belakang," teriak salah satu demonstran dari atas mobil komando, Jumat (4/11).
Walau gerbang telah dibuka, terlihat beberapa demonstran masuk ke Gambir dengan cara memanjat pagar stasiun. Atas tindakan tersebut, beberapa sisi pagar terpantau rusak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya stasiun Gambir yang membuka gerbangnya untuk demonstran. Sesaat setelah azan Ashar berkumandang, gerbang kantor pusat Pertamina yang berhadapan dengan Gambir juga dibuka untuk massa aksi.
Gelombang massa aksi terus mengalir sampai saat ini. Terpantau, kawasan ring satu negara di Jalan Medan Merdeka Utara juga dipenuhi ratusan demonstran.
Padahal, awalnya rute aksi 4 November dirancang tak melalui Jalan Medan Merdeka Utara. Demonstran pada rencana awalnya hendak dipusatkan pergerakannya melalui Jalan Medan Merdeka Timur, Medan Merdeka Selatan, hingga Medan Merdeka Barat.
Merujuk Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 228 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pelaksanaan Penyampaian Pendapat di Muka Umum pada Ruang Terbuka, demonstrasi hanya diperbolehkan berlangsung di antara pukul 6.00 hingga 18.00 WIB.
Pergub itu juga menentukan tiga lokasi yang dapat menjadi pusat unjuk rasa, yakni Parkir Timur Senayan, Alun-alun Demokrasi di Gedung DPR/MPR, dan Silang Selatan Monas.
Polda Metro Jaya telah meminta pengunjuk rasa membubarkan diri secara tertib pukul 18.00 WIB.
(wis/asa)