Jakarta, CNN Indonesia -- Usai aksi damai yang berujung ricuh di persilangan Monas dan Istana Negara, Jakarta Pusat, muncul kerusuhan warga di Penjaringan, Jakarta Utara. Beruntung, aksi kekerasan di Penjaringan dapat dikendalikan aparat beberapa jam kemudian.
“Bisa jadi (berhubungan dengan demo 4 November 2016). Bisa jadi tidak berhubungan,” ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana, seperti dilansir Detik.com, Sabtu (5/11) dini hari.
Sejumlah orang yang ricuh sempat membakar sepeda motor, bahkan menjarah sebuah toko ritel. Belum diketahui, motivasi yang memicu tindakan brutal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami memohon masyarakat di mana pun untuk tidak memanfaatkan situasi yang ada di Jakarta untuk melakukan tindak pidana lain,” kata Suntana.
Ia menyebut, kemungkinan, sekelompok orang yang memprovokasi, sehingga peristiwa tersebut terjadi. Peristiwa diawali dengan sekelompok anak muda yang beraksi anarkis.
“Tadi ada beberapa anak-anak melakukan tindakan pengrusakan, sampai ada yang merusak minimarket dan menjarah,” terang dia.
Hingga pukul 01.54 WIB, situasi di Penjaringan masih belum benar-benar pulih. Sejumlah orang yang mengaku dari Luar Batang belum membubarkan diri.
Pantauan Detik.com, sejumlah orang bahkan melempari aparat, polisi dan TNI dengan batu. Tak pelak, aparat telah menembakkan gas air mata dan water canon untuk memukul mundur masyarakat.Belum diketahui kemana sebetulnya tujuan orang-orang tersebut.