Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyatakan finalisasi kajian proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang mencakup pembangunan tanggul laut raksasa telah diserahkan ke Presiden Joko Widodo.
"(Kajian NCICD) sudah disampaikan kepada Presiden. Nanti tinggal rapat dengan Presiden ya," ujar Bambang di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (8/11).
Bambang menuturkan secara garis besar kajian NCICD menyimpulkan bahwa tanah di DKI Jakarta mengalami penurunan. Oleh karena itu, dia mengatakan, pihak terkait perlu memperhatikan permasalahan penurunan tanah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, ia enggan menjelaskan secara rinci langkah teknis di balik temuan dalam kajian tersebut.
"Secara
general Jakarta perlu menjaga penurunan muka tanah," ujarnya.
Antisipasi BanjirNCICD merupakan mega proyek yang diklaim untuk perlindungan jangka panjang atas wilayah Jakarta dan sekitarnya terhadap banjir.
NCICD dikerjakan oleh sejumlah kementerian, yaitu Bappenas, Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Pemprov DKI Jakarta.
Proyek itu juga merupakan kerja sama jangka panjang antara Indonesia dengan pemerintah Belanda yang secara khusus memfokuskan pada pengelolaan air.
NCICD akan dibangun dalam tiga tahap, yaitu Tahap A yang meliputi peninggian dan penguatan tanggul laut di utara Jakarta sepanjang 52 kilometer serta reklamasi Jakarta yang melibatkan 17 pulau.
Kemudian Tahap B yaitu pembangunan tanggul terluar dan terakhir Tahap C yaitu tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall. Proyek itu diperkirakan menelan anggaran hingga Rp500 triliun dan akan selesai pada paling cepat pada tahun 2030.
(asa)