Jokowi: Saya Tak Akan Melindungi Ahok

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 08 Nov 2016 13:44 WIB
Presiden Jokowi enggan mencampuri urusan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok karena sudah masuk ranah hukum.
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah tidak akan melindungi Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menegaskan tidak akan mengintervensi proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Penyelidikan dugaan penistaan agama diserahkan sepenuhnya kepada Polri.

"Saya tekankan, sekali lagi ini juga perlu rakyat tahu (saya) tidak akan melindungi saudara Basuki Tjahaja Purnama karena sudah masuk pada proses hukum," kata Jokowi di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (8/11).

Pernyataan itu juga disampaikan oleh Jokowi dalam pertemuan tertutup bersama jajaran petinggi Muhammadiyah, seperti Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekjen Abdul Mu'ti.
Sebelumnya, Jokowi sudah menyatakan tidak akan melindungi mantan pendampinya itu saat memimpin Jakarta. Sikap itu dibuktikan melalui permintaan langsung kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menayangkan langsung gelar perkara Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menghendaki masyarakat mengetahui informasi dan fakta-fakta hukum Polri saat menyelidiki perkara ini. Informasi itu didapat dengan meminta keterangan saksi ahli hukum, agama, bahasa, termasuk Ahok sebagai terlapor.

Penyiaran langsung gelar perkara merupakan tindak lanjut pemerintah mendengar tuntutan pedemo 4 November yang menghendaki agar aparat penegak hukum segera menuntaskan perkara Ahok secara tegas dan transparan.

Konsolidasi Politik dan Ekonomi

Dalam pertemuan pagi tadi, Jokowi juga membahas dan mendengar masukan Muhammadiyah mengenai politik 'syariah'. Menurutnya, masukan itu diperlukan untuk mengembangkan perpolitikan di Indonesia.

"Politik Islam juga diusulkan Muhammadiyah. Sehingga bisa memberikan ruang dan saluran politik bagi umat Islam," ucapnya.
Ia juga mengajak Muhammadiyah berperan aktif membantu pemerintah meningkatkan ekonomi kerakyatan. Permintaan serupa telah disampaikan Presiden kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kemarin.

Sebelum kembali ke Istana, Jokowi tak lupa berterima kasih dan mengapresiasi Muhammadiyah pusat hingga daerah karena tak memperkeruh kondisi jelang dan saat Aksi Bela Islam.

"Kami memberikan penghargaan yang tinggi karena demo pada saat itu berjalan dengan tertib dan damai," ucap Jokowi. (gil/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER