Safari ke Paskhas, Jokowi Minta Prajurit Waspadai Adu Domba

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 15 Nov 2016 13:52 WIB
Presiden Jokowi menginstruksikan Korps Paskhas TNI AU untuk tak menolerir tindakan yang memecah belah bangsa Indonesia baik melalui provokasi dan politisasi.
Presiden Jokowi menginstruksikan Korps Paskhas TNI AU untuk tak menolerir tindakan yang memecah belah bangsa Indonesia baik melalui provokasi dan politisasi. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyambangi pasukan elit angkatan udara, yaitu Komando Korps Pasukan Khas (Mako Korps Paskhas) TNI AU di Lanud Sulaiman, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/11). Setelah itu, Jokowi menuju Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD.

Presiden menekankan pentingnya loyalitas kepada negara Indonesia. Jokowi juga menginstruksikan prajurit yang mengenakan baret jingga itu untuk tak menolerir tindakan yang memecah belah bangsa Indonesia baik melalui provokasi dan politisasi.

"Berdirilah tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, untuk kejayaan Indonesia, untuk kejayaan Merah Putih. Jangan pernah mundur dari ancaman mereka yang ingin memecah belah bangsa kita, mengadu domba bangsa," ujar Jokowi melalui keterangan resmi, Selasa (15/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekan lalu, secara berturut-turut Presiden Joko Widodo mendatangi tiga markas pasukan elit Indonesia, yaitu Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD di Cijantung; Markas Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri di Kelapa Dua, Depok; dan Markas Korps Marinir TNI AL di Cilandak Timur, Jakarta Selatan.

Di hadapan prajurit Paskhas TNI AU, Jokowi juga menegaskan kunjungannya ke markas TNI dan Polri untuk memberikan rasa tenteram dan aman kepada masyarakat. Khususnya, pascademo besar 4 November lalu.

"Saya datang ke markas-markas di TNI dan Polri ini untuk memberikan rasa tenteram bagi masyarakat. Karena pasukan semuanya pada posisi siap mengamankan negara. Jadi justru menentramkan. Negara aman, sangat aman," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sebelum meninggalkan Markas Komando Kopaskhas, ia mengingatkan pasukan dengan mengutip pesan Presiden Soekarno, yakni bekerja tanpa pamrih dan tanpa menghitung untung dan rugi menjaga keberlangsungan bangsa.

Jokowi meninggalkan pesan kepada mereka melalui sebuah papan putih bertuliskan, "Tetaplah bangga menjadi Pasukan Baret Jingga, bekerjalah tanpa menghitung untung dan rugi, untuk kejayaan NKRI."

Dihadapan pasukan Kopassus, Brimob, dan Marinir, sebelumnya Jokowi menekankan tiga poin, yaitu legitimasi (legitimacy), keamanan (security), dan kebhinekaan (diversity) Indonesia.

Psywar Jokowi

Menurut Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjdjaran, kedatangan Jokowi ke markas pasukan elit Indonesia memiliki tiga makna.

Pertama, untuk menepis info yang sedang disebar oknum-oknum tertentu bahwa TNI-Polri tidak mendukung Jokowi.

“Ini bentuk psywar (perang urat syaraf) dan memberi sinyal. Menegaskan Jokowi solid mengontrol TNI Polri,” kata Muradi saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Kedua, Jokowi ingin menunjukan kekuatan dan ketegasan dirinya baik dari sisi politik, keamanan, dan pertahanan.

Ketiga, Jokowi ingin menyampaikan pesan bahwa ia memiliki kekuasaan penuh atas TNI dan Polri. Artinya, tidak ada pihak lain yang bisa menggunakan kedua institusi itu untuk kepentingan pribadi.

“Penegasan secara politik bahwa dia bukan pemimpin yang diasumsikan pihak-pihak anti Jokowi, yaitu lemah dan tidak punya ketegasan. Dia mau membantah itu. Kunjungan itu juga penegasan Jokowi dalam mengontrol TNI dan Polisi,” katanya.

Menurut Muradi, pesan ini penting dikeluarkan untuk mengingatkan para TNI dan Polri untuk tidak bertindak di luar tugas dan kewajibannya, apalagi masuk terlibat dalam politik praktis. (rel/yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER