Jakarta, CNN Indonesia -- Istri Presiden ke-enam RI, Ani Yudhoyono, menyampaikan rasa dukanya atas kepergian Politisi Sutan Bhatoegana Siregar. Di mata Ani, almarhum adalah pejuang awal berdirinya Partai Demokrat.
"Saya kenal almarhum berjuang sejak awal Demokrat berdiri," kata Ani, saat melawat ke rumah duka Sutan Bhatoegana di Komplek Perumahan Vila Duta, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/11).
Ani mengenang masa-masa berjuang bersama Sutan membangun Partai Demokrat, yang kala itu mengusung suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai calon presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berdua bermalam-malam sering menghadiri rapat, kala itu Pak SBY juga hadir,” kata Ani.
Terlebih, pada waktu itu, tidak banyak kader perempuan di tubuh Demokrat.
"Kala itu tidak banyak anggota perempuannya, baru ada saya dan Ibu Hamidah dan satu lagi dari Kepulauan Riau," tuturnya.
Menurut Ani, perjuangan Sutan Bhatoegana semasa hidupnya tidak sia-sia, berkat dia, Partai Demokrat tetap berdiri hingga sekarang.
"Kepada keluarga, putra, putri dan cucu seiring kepergian Pak Sutan diberikan ketabahan dalam menjalankan kehidupan selanjutnya," imbuh dia.
Ani hadir ke rumah duka bersama Ketua Umum PP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi putra keduanya Edhie Baskoro Yudhoyono. SBY juga ikut memberi kata-kata perpisahan bagi Sutan.
"Ibaratnya kami dulu tidak memiliki apa-apa, berbekal semangat dan tekad, dan ingin mengabdi kepada negara yang tercinta. Sejak itu, almarhum tidak pernah absen dari kita semua dalam suka dan duka, dalam menghadapi tantangan," kata SBY.
Sutan Bhatoegana Siregar meninggal Sabtu (19/11) pukul 08.00 WIB di RS Bogor Medical Center setelah menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Mantan Ketua Komisi VII DPR RI tersebut pergi meninggalkan seorang istri, tiga orang anak, dan lima cucu.
(antara/les)