Megawati Dinilai Luar Biasa Bila Gelar Pertemuan dengan SBY

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Senin, 21 Nov 2016 10:39 WIB
Pertemuan antara Setya Novanto dan Megawati dianggap menjadi sempit dan tak bermakna karena spesifik membicarakan pilkada DKI Jakarta.
Megawati Soekarnoputri (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kiri) sebelum menggelar pertemuan di Jakarta, Minggu (20/11). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Ahad (20/11), dianggap menjadi sesuatu yang biasa, yakni melanjutkan pertemuan Setya dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh sebelumnya. Pertemuan akan bisa dinilai istimewa bila Megawati bertemu dengan tokoh di luar koalisinya.

“Biasa saja karena ketiga partai itu saat ini adalah partai pendukung pemerintah dan satu koalisi di parlemen bersama dengan beberapa partai lain,” ujar politisi Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia kepada CNNIndonesia.com, Senin (21/11).

Menurut Doli, yang akan menjadi luar biasa dan berdampak positif adalah apabila Megawati bersama partai koalisinya menggelar pertemuan dan dialog tentang masalah bangsa dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, atau juga dengan Presiden PKS Sohibul Imam.
Tokoh muda Partai Golkar itu memandang pertemuan antara Setya dan Megawati yang bertajuk "membahas masalah bangsa" menjadi sempit dan tak bermakna karena spesifik membicarakan pilkada DKI Jakarta serta berujung pada penegasan dukungan terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Mereka seolah menutup mata dan telinga serta mengabaikan dinamika kebangsaan yang terjadi akhir-akhir ini,” kata Doli. “Mereka bergeming dari reaksi jutaan warga terhadap dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.”

Hal itu, menurut Doli, menunjukkan bahwa mereka masih lebih mengedepankan kepentingannya dan berjarak dengan rakyat.
Doli menambahkan pertemuan antarelite politik, pemimpin partai, dan pengambil kebijakan sudah semestinya sering terjadi. Namun yang perlu digarisbawahi adalah bila semua elemen bangsa menginginkan Indonesia tetap harmonis dan damai, tentu berharap dimulai dari adanya pertemuan, dialog, kesepahaman, dan pandangan yang sama tentang bangsa serta dinamikanya dari para pemimpin, elite, dan tokohnya.

“Pertemuan dan dialog yang tanpa sekat, tanpa dendam, menghormati perbedaan, penuh kedewasaan, dan dengan satu tujuan untuk kepentingan bangsa dan negara,” tutur mantan Wakil Sekjen DPP Partai Golkar itu.
Namun yang juga tak kalah pentingnya, lanjut dia, adalah berjalannya mekanisme dialog dan pemenuhan aspirasi antara elite dan masyarakatnya.

Setya Novanto dalam pertemuannya selama lebih dari 2 jam dengan Megawati menyatakan komitmennya mendukung Ahok. Setya menekankan soal status tersangka Ahok akan diserahkan kepada yang berwenang.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER