Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menyatakan ketidakpuasan terhadap proses hukum Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tak harus berujung dengan makar.
"Tidak perlu harus mengadakan masalah yang berkaitan dengan makar. Saya yakin semua anggota DPR dan pimpinan memberikan yang terbaik buat kepentingan masyarakat," kata Setya di Istana Merdeka, Selasa (22/11).
Informasi mengenai makar ini disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kemarin. Saat
teleconference bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan sejumlah jajaran TNI-Polri, Tito menyatakan mencium agenda makar dalam rencana demonstrasi lanjutan.
Setelah demo 14 Oktober dan 4 November, demonstrasi rencana berlanjut pada 25 November dan 2 Desember. Aksi lanjutan menuntut aparat hukum segera menahan Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito saat itu mengatakan, ia mendapat informasi mengenai upaya tersembunyi beberapa kelompok yang ingin masuk ke DPR dan berusaha "menguasai" DPR. Ia menegaskan apabila upaya itu bermaksud menggulingkan pemerintah, maka aparat dapat menggunakan pasal makar, yakni Pasal 104 dan 107 UU KUHP.
Menanggapi hal ini, Setya mengingatkan, DPR merupakan lembaga tinggi negara yang harus dijaga. Sehingga, ia berharap upaya menduduki parlemen tak terjadi.
Ia juga mengimbau masyarakat menghargai upaya Presiden Joko Widodo meneduhkan dan mendamaikan situasi Indonesia melalui pendekatan-pendekatan ke masyarakat.
"Kami harapkan masyarakat akan semakin tahu apa yang dilakukan Presiden ini betul-betul memberikan semua demi kepentingan rakyat," ucap mantan Ketua DPR ini.
(yul)