Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendorong elite Partai Golkar mempertimbangkan pergantian Ketua DPR secara matang. Ia berkata, pergantian itu seharusnya mendatang hal positif bagi partai berlambang beringin tersebut.
"Duduk baik-baik, bicarakan baik-baik. Tentu itu akan baik bagi semua, bagi DPR, Golkar, dan Pak Novanto," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/11).
Fahri mengungkit persoalan rekaman pembicaraan Setya tentang saham PT Freeport Indonesia. Atas perkara yang bergulir hingga Mahkamah Kehormatan Dewan tersebut, Desember 2015, Setya meletakkan jabatan Ketua DPR yang ia sandang.
Menurut Fahri, apabila Ketua Umum Golkar itu kembali menjadi orang nomor satu di DPR, publik akan mengaitkan persoalan tersebut dengan pergantian Ketua DPR yang diputuskan partai beringin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang akan melihat, itu Ketua Umum Golkar yang dulu mundur itu kan. Pandangan publik bisa begitu karena dia simbol partai," kata Fahri.
Lebih dari itu, Fahri mengaku belum mengetahui sikap fraksi-fraksi di DPR terkait rencana pergantian Ketua DPR ini. Yang jelas, kata dia, pergantian pimpinan DPR harus disetujui sidang paripurna.
Setelah Setya mundur, tahun lalu Golkar menunjuk Ade Komarudin untuk menjabat Ketua DPR. Sementara itu, Setya diserahi posisi Ketua Fraksi Golkar.
Keputusan untuk mengembalikan jabatan Ketua DPR ke Setya diambil dalam rapat pleno kemarin.
Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, keputusan rapat pleno terhadap wacana tersebut sudah bulat. Rencana itu kemudian akan dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait termasuk unsur Dewan Pembina Golkar.
"Keputusan sudah bulat. Tinggal tunggu waktu melihat perkembangan politik ke depan," kata Nurdin saat dihubungi Senin kemarin.
Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Golkar Yorrys Raweyai menyatakan, tujuan pengembalian jabatan Setya untuk mengembalikan wibawa partai. Jadi bukan karena Ade melakukan sebuah kesalahan.
"Bukan karena ada masalah, tapi mengembalikan. Kebetulan sekarang dia (Setya) Ketua Umum partai. Ini soal wibawa partai saja," kata Yorrys.
(abm/asa)